Haluannews Ekonomi – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) bersiap membagi-bagikan dividen fantastis senilai Rp 896,95 miliar untuk tahun buku 2024. Keputusan ini telah resmi diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Besaran dividen yang akan diterima pemegang saham adalah Rp 85,25 per lembar saham, setara dengan 65,50% dari total laba bersih yang mencapai Rp 1,37 triliun.

Related Post
Manajemen BJBR menyatakan kebijakan dividen ini sebagai bukti nyata komitmen bank dalam memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. Pencapaian laba bersih yang signifikan tersebut diiringi dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang terkendali di angka 2,22% dan peningkatan total aset menjadi Rp 219,9 triliun.

RUPST juga menandai perubahan signifikan dalam susunan pengurus. Yuddy Renaldy, mantan Direktur Utama, diberhentikan menyusul penetapannya sebagai tersangka kasus korupsi dana iklan BJB yang diduga merugikan negara sekitar Rp 222 miliar. Posisinya kini digantikan oleh Yusuf Saadudin, sebelumnya Direktur Konsumer dan Ritel, yang ditunjuk sebagai Direktur Utama.
Dewan Komisaris pun mengalami perombakan dengan kehadiran figur-figur ternama. Wowiek Prasantyo alias Mardigu, pengusaha dengan 32 perusahaan di berbagai sektor, termasuk di industri migas, menduduki posisi Komisaris Utama Independen. Presenter kondang Helmy Yahya juga bergabung sebagai Komisaris Independen. Susunan dewan komisaris dan direksi yang baru akan efektif setelah mendapat persetujuan OJK.
Perubahan kepemimpinan dan pembagian dividen besar ini menjadi sorotan di tengah dinamika industri perbankan nasional. Langkah BJBR ini dinilai sebagai strategi untuk menjaga kepercayaan investor dan memperkuat posisi kompetitif di pasar.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar