Haluannews Ekonomi – Jakarta, pusat bisnis dan gaya hidup Indonesia, dihiasi oleh ratusan mal megah. Di balik kemewahan dan ramainya pengunjung, tersimpan nama-nama besar konglomerat yang menguasai bisnis properti ini. Haluannews.id merangkum daftar konglomerat pemilik mal terbesar di Jakarta, yang turut membentuk lanskap ekonomi Ibu Kota.

Related Post
Trihatma Kusuma Haliman, pemilik Agung Podomoro Land, menjadi salah satu nama yang menonjol. Central Park, mal terbesar di Jakarta dengan luas 188.077 m², awalnya berada di bawah naungannya. Namun, pada 2022, Agung Podomoro Land melepas 85% saham Central Park kepada perusahaan asal Jepang, Hankyu Hanshin Properties Corp. Selain Central Park, Agung Podomoro Group juga mengembangkan Senayan City, pusat perbelanjaan mewah yang berdampingan dengan stasiun televisi dan apartemen.

Summarecon Mall Kelapa Gading, mal terbesar kedua di Jakarta seluas 150.000 m², berada di bawah kendali Sutjipto Nagaria dari Summarecon Agung Tbk. Berdiri sejak 1990, mal ini menawarkan beragam konsep, mulai dari gaya hidup hingga hiburan, dan menampung sekitar 600 tenant.
Eka Tjandranegara, pemilik Grup Mulia, turut berkontribusi besar dengan Mall Taman Anggrek. Dengan luas bangunan 360.000 m² dan kapasitas parkir 4.000 unit, Mall Taman Anggrek dikenal dengan ikoniknya LED façade sepanjang 353,4 meter, dan menjadi yang pertama di Indonesia memiliki arena ice skating.
Kekayaan Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, konglomerat terkaya di Indonesia, juga tercermin dalam kepemilikan Grand Indonesia. Mal mewah ini terintegrasi dengan Menara BCA, Hotel Indonesia Kempinski, dan apartemen Kempinski Private Residences, dengan luas sekitar 141.472 m².
Tan Kian, melalui Dua Mutiara Group, mengelola Pacific Place, mal mewah di kawasan SCBD. Konsep mixed use yang memadukan perkantoran, hotel, dan residensi, menjadikan Pacific Place sebagai pusat gaya hidup kelas atas.
Plaza Senayan, dibangun dan dikelola oleh PT Senayan Trikarya Sempana, sebuah perusahaan patungan antara Kajima Overseas Asia Pte. Ltd dan Badan Pengelola Gelora Bung Karno, juga masuk dalam daftar mal terbesar di Jakarta.
Alexander Tedja, pemilik Pakuwon Group, memiliki beberapa mal ternama, termasuk Blok M Plaza, Mal Kota Kasablanka, dan Mal Gandaria City. Mal Kota Kasablanka, yang terletak di kawasan superblok, menjadi salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta.
Terakhir, Murdaya Poo, pendiri PT Metropolitan Kentjana Tbk, berkontribusi dengan Pondok Indah Mall (PIM). Berdiri sejak 1991, PIM kini terdiri dari tiga bangunan, menjadi salah satu mal tertua dan terbesar di Jakarta, yang turut memicu tren pembangunan mal di Ibu Kota.
Daftar ini menunjukkan betapa besarnya investasi dan pengaruh konglomerat dalam membentuk lanskap ekonomi dan gaya hidup di Jakarta. Keberadaan mal-mal ini tidak hanya sebagai pusat perbelanjaan, tetapi juga sebagai ikon dan penggerak perekonomian kota.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar