Harga Batu Bara Jeblok, Royalti Naik: Nasib Industri Terancam?

Harga Batu Bara Jeblok, Royalti Naik: Nasib Industri Terancam?

Haluannews Ekonomi – Harga batu bara terus merosot tajam hingga menembus angka di bawah US$ 100 per ton. Ancaman bagi industri ini bukan hanya dari harga komoditas yang terus menurun, tetapi juga rencana revisi tarif royalti yang akan semakin menekan pelaku usaha. Bagaimana nasib industri batu bara ke depannya?

COLLABMEDIANET

Haluannews.id berhasil mewawancarai Susi Setiawati, Equity Analyst Haluannews.id Research, yang memaparkan analisis mendalam terkait isu ini dalam program Closing Bell Haluannews.id, Selasa (25/03/2025). Susi menjelaskan bahwa penurunan harga batu bara global telah menciptakan tekanan signifikan pada perusahaan tambang di Indonesia. Kondisi ini diperparah dengan rencana kenaikan royalti yang akan mengurangi profitabilitas dan daya saing perusahaan.

Harga Batu Bara Jeblok, Royalti Naik: Nasib Industri Terancam?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Ancaman double whammy ini, menurut Susi, berpotensi menyebabkan beberapa perusahaan tambang mengalami kesulitan keuangan, bahkan hingga penutupan operasional. Ia juga menyoroti pentingnya strategi mitigasi risiko yang harus diambil oleh perusahaan tambang untuk menghadapi tantangan ini, seperti efisiensi operasional dan diversifikasi produk.

Lebih lanjut, Susi menekankan perlunya pemerintah untuk mempertimbangkan dampak kebijakan revisi royalti terhadap industri batu bara secara komprehensif. Kebijakan yang terlalu menekan, menurutnya, berisiko mengganggu investasi dan pertumbuhan ekonomi di sektor ini. Ia menyarankan agar pemerintah melakukan dialog intensif dengan pelaku usaha untuk mencari solusi yang saling menguntungkan.

Pertanyaan besar kini muncul: apakah industri batu bara Indonesia mampu bertahan menghadapi badai harga dan kebijakan ini? Jawabannya akan sangat menentukan masa depan sektor energi vital bagi perekonomian nasional. Saksikan paparan lengkap Susi Setiawati di program Closing Bell Haluannews.id untuk analisis lebih detail.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar