Antre Subuh Demi Emas: Investasi atau Panik Buying?

Antre Subuh Demi Emas: Investasi atau Panik Buying?

Haluannews Ekonomi – Demam emas tengah melanda Indonesia. Fenomena antrean panjang di berbagai butik emas, bahkan sejak dini hari, menjadi pemandangan yang tak lagi asing. Mila, warga Tanjung Priok, misalnya, rela datang pukul tiga pagi ke Butik Emas Antam Pulogadung, Jakarta Timur, dan hanya mendapat nomor antrean ke-46.

COLLABMEDIANET

Bukan tanpa sebab. Butik Emas Antam Pulogadung membatasi hanya 200 antrean per hari. Meski mendapat nomor antrean, belum tentu bisa langsung membeli. Transaksi baru dimulai pukul 13.00 WIB, setelah alokasi emas dari pabrik tiba. Biasanya, emas ludes terjual hanya dalam dua jam.

Antre Subuh Demi Emas: Investasi atau Panik Buying?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Haluannews.id mencatat, tak semua gram emas tersedia. Hanya tersedia emas 3 gram, 5 gram, 10 gram, 25 gram, dan 100 gram, dengan pembelian maksimal tiga keping per orang. Mila, yang telah berinvestasi emas sejak 2020, mengaku keuntungannya telah berlipat ganda. Ia kembali membeli emas sebagai lindung nilai terhadap pelemahan rupiah dan kerugian di pasar saham. Investasinya ini, kata Mila, untuk dana persalinan di masa depan.

Senada dengan Mila, Vela, pelanggan Antam lainnya, juga berinvestasi emas untuk tujuan jangka panjang. Namun, berbeda dengan Mila, Vela memilih membeli emas digital melalui website Antam dan aplikasi BRANKAS. Ia menilai cara ini lebih praktis dan aman.

Lonjakan permintaan emas ini didorong berbagai faktor: investasi, harga yang relatif terjangkau, dan fungsi lindung nilai. Emas, dengan risiko yang rendah, tampaknya menjadi pilihan yang lebih menarik dibandingkan aset berisiko tinggi seperti saham, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global dan domestik. Harga emas yang berkali-kali mencetak rekor tertinggi semakin memperkuat daya tariknya.

Sayangnya, manajemen PT Antam Tbk hingga berita ini diturunkan belum memberikan keterangan resmi terkait fenomena ini.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar