Haluannews Ekonomi – Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 4,75% pada September 2025, diikuti dengan penurunan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), memicu pertanyaan di kalangan investor. Di tengah kondisi ini, instrumen investasi apa yang tetap aman, stabil, dan memberikan keuntungan menarik?

Related Post
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga inflasi dan stabilitas nilai tukar Rupiah. Namun, penurunan suku bunga simpanan di bank umum membuat masyarakat mencari alternatif investasi yang lebih menguntungkan.

Dua pilihan investasi yang sering dibandingkan adalah Surat Berharga Negara (SBN) Ritel dan Deposito Bank Perekonomian Rakyat (BPR). Keduanya populer karena risikonya relatif rendah dan menawarkan imbal hasil yang stabil.
SBN Ritel, seperti seri ORI028 yang akan diluncurkan, menawarkan kupon 5,35% (tenor 3 tahun) dan 5,65% (tenor 6 tahun) dengan pembayaran kupon bulanan. Imbal hasil SBN dipotong pajak 10% dan dijamin pemerintah hingga Rp5 Miliar (tenor 3 tahun) dan Rp10 Miliar (tenor 6 tahun). Namun, SBN memiliki risiko pasar dan likuiditas yang perlu diperhatikan.
Deposito BPR, di sisi lain, menawarkan bunga yang lebih tinggi dibandingkan deposito bank umum, yaitu 6% per 1 Oktober 2025, sesuai dengan TBP LPS. Bunga deposito BPR akan dipotong pajak 20% jika nilai deposito di atas Rp7.500.000. Deposito BPR menawarkan tenor yang fleksibel, mulai dari 1 bulan hingga 12 bulan, dengan opsi perpanjangan. Keamanan deposito BPR dijamin oleh LPS hingga Rp2 Miliar per nasabah per bank.
Secara keuntungan bersih setelah pajak, SBN menawarkan kupon bersih 4,8% (tenor 3 tahun) dan 5,08% (tenor 6 tahun), sedangkan Deposito BPR menawarkan bunga bersih 4,8%. Deposito BPR unggul dalam fleksibilitas tenor, sementara SBN memiliki komitmen tenor 3 dan 6 tahun.
Perubahan suku bunga BI dapat mempengaruhi bunga deposito BPR, namun tidak mempengaruhi kupon SBN. Kenaikan suku bunga dapat membuat kupon SBN kurang menarik dan menurunkan harganya di pasar sekunder.
Baik SBN maupun Deposito BPR sama-sama dijamin oleh pemerintah, sehingga masyarakat dapat tenang menempatkan dananya di kedua instrumen ini. Pilihan investasi terbaik tergantung pada profil risiko, kebutuhan likuiditas, tujuan, dan jangka waktu investasi.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar