Haluannews Ekonomi – Rupiah kembali menunjukkan keperkasaannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah ketidakpastian kebijakan tarif dan sinyal perlambatan ekonomi Negeri Paman Sam. Pada perdagangan Kamis (5/3/2025), mata uang Garuda dibuka menguat 0,37% ke level Rp 16.250/US$, melanjutkan tren penguatan sejak 3 Maret 2025.

Related Post
Haluannews.id mencatat, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 08:52 WIB terpantau melemah 0,14% ke angka 104,16. Angka ini lebih rendah dibandingkan posisi kemarin (5/3/2025) yang berada di level 104,3. Pelemahan DXY ini didorong oleh indikasi perlambatan pertumbuhan ekonomi AS, yang sebagian disebabkan oleh ketidakpastian seputar kebijakan tarif.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump kembali menegaskan rencana penerapan tarif timbal balik mulai April dalam pidatonya di Kongres. Tarif 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada mulai berlaku pada Selasa (3/3/2025), bersamaan dengan kenaikan bea masuk barang-barang China menjadi 20%. Kanada dan China langsung melakukan retaliasi, sementara Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum juga berjanji akan membalas, meskipun belum merinci tindakannya.
Namun, Gedung Putih kemudian merevisi beberapa pengumuman tarif tersebut. Pemerintah Trump akan memberikan pengecualian bagi produsen mobil dari tarif tinggi 25% terhadap Kanada dan Meksiko selama satu bulan, dengan syarat mereka mematuhi ketentuan dalam perjanjian perdagangan bebas yang berlaku. Pelemahan berkelanjutan DXY ini memberikan sentimen positif bagi rupiah.
HALUANNEWS.ID RESEARCH
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar