Haluannews Ekonomi – Gejolak ekonomi global kembali mengancam rupiah. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan kekhawatirannya terkait penguatan dolar AS yang signifikan. Dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Jumat (29/11/2024), Perry menyatakan indeks dolar AS melonjak dari 101 menjadi 107, mengakibatkan pelemahan mata uang dunia, termasuk rupiah yang berada di kisaran Rp 15.800-Rp 15.900 per dolar AS beberapa hari terakhir.

Related Post
Perry menjelaskan, kenaikan tajam ini dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya kebijakan ekonomi global yang berubah. Ia menyinggung dampak kebijakan ekonomi tertentu, mengarah pada peningkatan suku bunga dan yield US Treasury yang diperkirakan akan terus meningkat. Situasi ini, menurutnya, menciptakan tantangan besar bagi perekonomian Indonesia.

Di tengah ketidakpastian ini, pernyataan Perry yang berharap agar dolar AS tidak menguat lagi mendapat sorotan. Ungkapan tersebut menunjukkan keprihatinan BI atas potensi pelemahan rupiah yang lebih dalam. Kondisi ini tentu saja menuntut kewaspadaan dan strategi jitu dari pemerintah dan BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Apakah harapan Perry akan terwujud? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.
Tinggalkan komentar