Haluannews Ekonomi – Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, menembus level psikologis US$ 3.300 per troy ons, dan berpotensi mencapai US$ 3.500 per troy ons. Hal ini turut mendorong lonjakan harga emas di Indonesia. Harga emas Antam hari ini, Kamis (17/4/2025), tercatat Rp 1.975.000 per gram, melesat Rp 59.000 dari hari sebelumnya dan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah, melampaui rekor sebelumnya di angka Rp 1.916.000 per gram. Kenaikan ini merupakan kelanjutan tren positif selama dua hari terakhir, dengan total kenaikan mencapai Rp 79.000. Demam emas ini membuat banyak warga Indonesia berbondong-bondong memburu logam mulia sebagai investasi safe haven.

Related Post
Di Butik Emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, antrean panjang pembeli emas Antam terlihat sejak pukul 03.00 dini hari. Mila, salah satu pembeli yang datang dari Tanjung Priok, mengaku mendapatkan nomor antrian ke-46. Ia menyatakan bahwa antrean sepanjang ini baru terjadi tahun ini. Jumlah antrean dibatasi 200 orang per hari, dengan transaksi pembelian baru dimulai pukul 13.00 WIB setelah alokasi emas dari pabrik tiba. Alokasi emas pun terbatas, hanya tersedia untuk gram emas 3 gram, 5 gram, 10 gram, 25 gram, dan 100 gram. Pembelian juga dibatasi maksimal tiga keping per orang. Mila, yang telah berinvestasi emas sejak 2020, mengaku keuntungan investasinya telah meningkat dua kali lipat.

Fenomena ini tak hanya terjadi di gerai resmi. Ria, seorang karyawati swasta di Bekasi, memilih ikut program open pre-order (PO) emas batangan di sebuah toko emas di daerahnya karena harga yang lebih murah dibandingkan toko emas lainnya, meskipun harus menunggu 30-45 hari. Ia hanya memesan 10 gram emas karena ragu dengan jangka waktu PO yang panjang. Ria sendiri telah lama berinvestasi emas, memanfaatkan sisa gaji dan THR untuk membeli emas karena dianggap lebih stabil daripada saham.
Demam emas ini menunjukkan tingginya minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di logam mulia di tengah ketidakpastian ekonomi global. Namun, para investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan melakukan riset sebelum berinvestasi.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar