Haluannews Ekonomi – Gejolak pasar keuangan domestik di awal Maret 2025 masih dipengaruhi dinamika ekonomi dan geopolitik global serta domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun bergerak variatif, menutup perdagangan Jumat (7/3) di level 6.634, sementara nilai tukar Rupiah berada di Rp 16.290 per dolar AS. Sikap wait and see investor kian menambah ketidakpastian.
Related Post
Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, dalam wawancara di program Power Lunch Haluannews.id, mengungkapkan bahwa faktor global dan domestik tetap menjadi penggerak utama volatilitas pasar. Namun, ia melihat kondisi ini sebagai peluang bagi investor yang adaptif. Strategi investasi yang tepat, menurutnya, adalah membidik saham-saham dengan valuasi yang telah terkoreksi, tetapi fundamental emitennya masih kuat.
"Pasar yang volatil ini sebenarnya menawarkan kesempatan bagi investor yang jeli," ujar Oki. Ia menyarankan agar investor tidak panik dan justru memanfaatkan momentum ini untuk melakukan pembelian saham-saham berkualitas dengan harga yang lebih menarik. Analisis fundamental yang mendalam menjadi kunci keberhasilan strategi ini.
Oki juga menekankan pentingnya diversifikasi portofolio untuk meminimalisir risiko. Dengan menyebarkan investasi ke berbagai sektor dan instrumen, investor dapat mengurangi dampak negatif dari fluktuasi pasar. Ia menambahkan, memahami kondisi makro ekonomi baik global maupun domestik juga krusial dalam pengambilan keputusan investasi.
Lebih lanjut, Oki enggan memberikan prediksi spesifik mengenai pergerakan pasar ke depan. Namun, ia optimistis bahwa ekonomi Indonesia tetap memiliki fundamental yang kuat dan mampu melewati tantangan global. Hal ini, menurutnya, akan menjadi penopang bagi pertumbuhan pasar modal Indonesia di jangka panjang.
Wawancara lengkap dengan Oki Ramadhana dapat disaksikan kembali di tayangan Power Lunch Haluannews.id.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar