Haluannews Ekonomi – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mencanangkan revolusi besar-besaran di PT Bank DKI. Bukan sekadar polesan, ini transformasi total yang menyasar tata kelola, hingga nama bank daerah tersebut. Dalam unggahan Instagram pribadinya, Pramono mengungkapkan keprihatinannya atas pengelolaan Bank DKI yang dinilai belum profesional dan rawan manipulasi. "Perbankan yang hampir setiap periode selalu ada kasusnya. Bank ini (Bank DKI) tidak dikelola secara profesional. Ada ruang-ruang yang gampang orang untuk bisa mempermainkan itu Dari dalam ke luar," tegasnya.

Related Post
Langkah drastis pun diambil. Pramono bertekad membasmi praktik "titipan" dalam pengisian kursi direksi. Lebih jauh, ia bahkan mengusulkan pergantian nama Bank DKI, sebagai bagian dari rebranding menyeluruh. "Kita harus memikirkan untuk mengubah nama DKI ini. Apakah Bank Jakarta atau Bank Global. Sehingga kita lakukan yang namanya rebranding. Dan nanti kita bangun betul-betul menjadi buildingnya Bank Jakarta," papar Pramono. Rencana ini selaras dengan visi Jakarta masuk Top 50 Global.

Langkah nyata telah dimulai. Sebelumnya, Direktur IT Bank DKI, Amirul Wicaksono, telah diberhentikan menyusul insiden gangguan layanan transaksi pada malam takbiran 30 Maret 2025. Kasus ini bahkan telah dilaporkan ke Bareskrim Polri untuk proses hukum lebih lanjut atas instruksi Pramono. Perombakan Bank DKI ini bukan sekadar pergantian wajah, melainkan upaya serius membangun tata kelola yang bersih dan profesional. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan reputasi Bank DKI di kancah perbankan nasional, bahkan internasional.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar