Haluannews Ekonomi – Mimpi seringkali dikaitkan dengan pertanda, dan bagi Sugeng, seorang petani di Jawa, mimpi tersebut menjadi kenyataan yang luar biasa. Sebelum menemukan harta karun berupa 8 kilogram emas murni, Sugeng mengalami mimpi unik pada 25 Februari. Dalam mimpinya, ia menolong seorang perempuan cantik yang kemudian memberinya sebuah kunci dengan pesan agar menyimpannya dengan amanah.

Related Post
Keesokan harinya, saat menggarap sawah di Klaten, Jawa Tengah, cangkul Sugeng membentur sebuah guci pecah. Di dalamnya, tersimpan harta karun berupa perhiasan antik berlapis emas murni seberat 8 kilogram! Sugeng, yang sebelumnya hanya berpenghasilan Rp 3.000 per hari, seketika berubah menjadi miliarder. "Wah, oleh-olehan tenan iki. Gusti Moho Adil," ujarnya, yang berarti "Benar-benar dapat perolehan, Tuhan Maha Adil".

Penemuan emas tersebut, yang kini bernilai sekitar Rp 8 miliar, segera menjadi viral. Namun, harta karun itu bukan menjadi milik Sugeng sepenuhnya. Pemerintah, melalui Presiden Soeharto, mengambilnya karena dikategorikan sebagai benda purbakala. Sebagai kompensasi, Sugeng menerima uang tunai Rp 200 juta – jumlah yang sangat signifikan pada masanya.
Penemuan ini kemudian dikenal sebagai Harta Karun Wonoboyo, berasal dari kerajaan abad ke-9 dan ke-10. Keberadaan emas dalam jumlah besar ini mencerminkan kebiasaan masyarakat Jawa pada masa kerajaan yang gemar menggunakan emas dalam kehidupan sehari-hari, bahkan hingga untuk perlengkapan hewan peliharaan, seperti yang tercatat dalam berbagai sumber sejarah, termasuk catatan Tome Pires dalam Suma Oriental (1944).
Namun, seiring runtuhnya kerajaan dan masuknya kolonialisme, kebiasaan tersebut berubah. Emas-emas kerajaan pun terpendam di bawah tanah hingga akhirnya ditemukan kembali oleh Sugeng. Harta Karun Wonoboyo kini tersimpan di Museum Nasional, Jakarta.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar