Haluannews Ekonomi – Ketidakpastian ekonomi global akibat perang tarif antara Amerika Serikat dan China turut mengguncang sektor batubara Indonesia. Direktur Utama PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), Arsal Ismail, dalam konferensi pers di Hotel Westin Jakarta (14/4), mengakui adanya potensi dampak negatif terhadap permintaan batubara. Namun, ia menegaskan PTBA telah menyiapkan strategi jitu untuk menghadapi tantangan ini.

Related Post
Arsal menjelaskan, kebijakan proteksionis AS di masa lalu telah menimbulkan gejolak di pasar global, termasuk sektor batubara. Meskipun pemerintah Indonesia telah berupaya melakukan negosiasi dan terobosan untuk meminimalisir dampak negatif, PTBA tetap waspada terhadap potensi penurunan permintaan dari negara-negara tujuan ekspor utama seperti China, India, Korea, dan Vietnam. "Ketidakpastian masih ada, terutama dari China dan India yang menjadi pasar ekspor utama kita," ujarnya.

Kekhawatiran Arsal bukan tanpa alasan. Kebijakan tarif yang fluktuatif berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi negara-negara tersebut, yang pada akhirnya akan menurunkan permintaan batubara. Namun, PTBA telah mengantisipasi skenario terburuk dengan strategi cost leadership. "Jika harga batubara turun di kisaran di bawah US$ 100 per ton, PTBA sudah menyiapkan langkah-langkah," tegas Arsal.
Lebih lanjut, Arsal menekankan pentingnya menjaga akses pasar batubara Indonesia di negara-negara tersebut. "Yang penting, batubara kita masih punya ruang di pasar China, India, Korea, dan Vietnam. Kita memang bersaing dengan produsen dari Arab," tambahnya. Arsal optimistis PTBA mampu menjaga kinerja keuangan di triwulan pertama tahun 2025 dan memenuhi permintaan ekspor.
PTBA sendiri terus berupaya memaksimalkan pasar domestik dan ekspor, serta konsisten menerapkan efisiensi biaya. Hal ini terlihat dari pengendalian stripping ratio pada tahun 2024 yang mencapai 6,23x, di bawah target 6,44x. Efisiensi ini menjadi kunci dalam menghadapi fluktuasi harga batubara di pasar global.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar