Haluannews Ekonomi – Menyikapi maraknya pinjaman online (pinjol) ilegal dan judi online (judol) yang menjerat sebagian masyarakat Indonesia, industri asuransi berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Penurunan jumlah kelas menengah dari 57,33 juta jiwa pada 2019 menjadi 48,27 juta jiwa pada 2023 (data Badan Riset dan Inovasi Nasional), menunjukkan dampak signifikan terhadap perekonomian. Namun, situasi ini dilihat sebagai peluang oleh AXA Mandiri.

Related Post
President Direktur PT AXA Mandiri Financial Services, Handojo Kusuma, mengungkapkan strategi perusahaan untuk menggenjot bisnis ritel. Menurutnya, microinsurance dengan premi terjangkau, sekitar Rp 50.000 per tahun, bisa menjadi solusi alternatif bagi kelas menengah yang rentan terjerat pinjol-judol. "Dengan microinsurance, mereka bisa melindungi finansial keluarga dan terhindar dari jurang kemiskinan," ujar Handojo dalam AXA Mandiri Economic Outlook 2025 di Jakarta, Jumat (7/3/2025).

AXA Mandiri memandang microinsurance sebagai tulang punggung bisnis ke depan. Kerja sama dengan agent branchless banking Laku Pandai dari Bank Mandiri memungkinkan distribusi produk hingga ke pelosok daerah. "Selain melalui cabang-cabang, kami gencar mempromosikan produk ritel," tambah Handojo.
Data Satgas Pasti menunjukkan 796 entitas ilegal telah dihentikan pada periode Oktober-Desember 2024. Angka ini terdiri dari 543 pinjol ilegal dan 44 konten penawaran pinjaman pribadi berpotensi merugikan masyarakat. Strategi AXA Mandiri ini menawarkan solusi protektif di tengah ancaman pinjol-judol yang terus mengancam stabilitas keuangan masyarakat.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar