Haluannews Ekonomi – Menjelang Lebaran, kebutuhan uang tunai masyarakat selalu meningkat signifikan. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) pun telah menyiapkan amunisi berupa dana tunai jumbo untuk memenuhi lonjakan permintaan tersebut. Besarannya? Rp 32,8 triliun! Langkah strategis ini diambil BRI untuk memastikan kelancaran transaksi keuangan selama periode libur Idul Fitri.

Related Post
SEVP Operations BRI, Nyoman Sugiri Yasa, menjelaskan bahwa penyediaan dana tersebut merupakan upaya BRI untuk menjaga roda perekonomian tetap berputar dan menjamin layanan perbankan tetap optimal. "Setiap tahun, Lebaran selalu diiringi permintaan uang tunai yang tinggi. Maka, BRI memastikan likuiditas cukup, terutama di jaringan cabang dan ATM di seluruh Indonesia," ungkap Nyoman dalam keterangan resmi, Sabtu (8/3/2025).

Meski demikian, angka Rp 32,8 triliun ini menunjukan penurunan 6,12% dibandingkan realisasi tahun lalu. Hal ini sejalan dengan proyeksi penurunan transaksi tarik tunai sebesar 15% secara year-on-year (yoy), menunjukkan pergeseran tren transaksi ke arah cashless.
Tren transaksi digital di BRI sendiri tercatat positif. Haluannews.id mencatat transaksi Super Apps BRImo meningkat 40,54% yoy, transaksi QRIS BRI tumbuh 186% yoy, dan transaksi EDC merchant BRI naik 177% yoy.
Selain menyiapkan dana tunai, BRI juga memastikan layanan digital banking seperti BRImo tetap prima. Keandalan 19.670 mesin ATM dan CRM di seluruh Indonesia hingga akhir Desember 2024 juga menjadi fokus utama. Total jaringan e-channel BRI mencapai lebih dari 796 ribu, termasuk 776 ribu EDC, 10 ribu ATM, dan 9 ribu CRM. Beberapa kantor layanan juga akan beroperasi terbatas di lokasi strategis selama libur Lebaran.
BRI juga mengandalkan lebih dari 1 juta Agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menjangkau daerah terpencil dan memastikan akses keuangan tetap terjaga. Dengan strategi komprehensif ini, BRI berkomitmen untuk melayani kebutuhan masyarakat di momen Lebaran. "Kami ingin masyarakat menikmati Lebaran dengan nyaman, tanpa khawatir akses perbankan terbatas," tutup Nyoman.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar