Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat (12/9/2025) dengan kinerja gemilang. Lonjakan 1,37% atau 106,16 poin mengantarkan IHSG ke level 7.854,06. Fenomena ini diiringi aktivitas perdagangan yang cukup tinggi, dengan nilai transaksi mencapai Rp 17,84 triliun dan 32,88 miliar saham berpindah tangan. Sebanyak 405 saham menghijau, sementara 251 saham memerah, dan 149 saham stagnan.

Related Post
Kenaikan IHSG didorong hampir seluruh sektor, dengan sektor energi, finansial, dan barang baku menjadi yang paling menonjol. Hanya sektor industri yang mengalami sedikit koreksi. Sinar Mas (DSSA) menjadi bintang lapangan, menyumbang 23,38 poin indeks, disusul Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang menguat 2,45% ke Rp 4.180 per saham dan berkontribusi 16,48 poin. Saham-saham lain seperti ASII, BBCA, dan AMMN juga turut andil dalam penguatan IHSG.

Meskipun minim sentimen data ekonomi domestik yang signifikan pada hari Jumat, pasar tampaknya mencermati rilis inflasi AS periode Agustus dan update pasar tenaga kerja, khususnya klaim pengangguran. Di sisi domestik, perhatian tertuju pada aturan reformasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terbaru. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menerbitkan Permenperin Nomor 35 Tahun 2025, sebuah langkah deregulasi untuk memperkuat ekonomi nasional dan selaras dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Suntikan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun ke enam bank BUMN juga menjadi katalis positif. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan dana dari SAL dan SiLPA di BI ini ditujukan untuk meningkatkan likuiditas dan mendorong peredaran uang primer (M0), bukan untuk investasi di surat berharga. Purbaya menekankan pentingnya penyaluran dana tersebut untuk kredit dan pembiayaan guna menggerakkan perekonomian.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar