Haluannews Ekonomi – Anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini, yang dipicu kebijakan Presiden AS Donald Trump dan belum pulih pasca peresmian Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), mendapat perhatian serius Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif, dan Bursa Karbon OJK (KE PMDK), Inarno Djajadi, menyatakan bahwa fluktuasi modal asing, baik masuk maupun keluar, merupakan hal biasa dalam dinamika pasar global.

Related Post
"Walau volatilitas jangka pendek tak terhindarkan, kami optimis Indonesia tetap menjadi primadona investasi bagi investor domestik dan asing," tegas Inarno dalam keterangan tertulis, Jumat (7/3/2025). Ia menekankan fundamental ekonomi Indonesia yang kokoh, ditopang konsumsi domestik yang kuat, stabilitas sektor keuangan, dan kebijakan proaktif pemerintah serta regulator.

Pertumbuhan ekonomi yang solid, reformasi struktural, dan peluang investasi yang menjanjikan semakin memperkuat daya tarik Indonesia. OJK, berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan LPS, terus berupaya strategis untuk meningkatkan kepercayaan pasar dan menarik investasi jangka panjang. Langkah-langkah tersebut meliputi peningkatan likuiditas pasar, penguatan tata kelola perusahaan, peningkatan transparansi, dan promosi pasar modal Indonesia sebagai destinasi investasi yang menarik.
"Prioritas kami adalah menjaga stabilitas, meningkatkan kepercayaan investor, dan memastikan perkembangan pasar modal yang berkelanjutan," pungkas Inarno. Upaya tersebut diharapkan mampu membalikkan tren negatif IHSG dan mengembalikan kepercayaan investor.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar