Haluannews Ekonomi – Mungkin namanya belum begitu familiar di telinga Anda, namun Haji Isam, pengusaha tambang batu bara dan sawit asal Kalimantan Selatan, adalah sosok yang layak untuk diacungi jempol. Ia adalah pemilik Jhonlin Group, konglomerat berdarah Bugis yang diperkirakan memiliki kekayaan mencapai Rp 10 triliun. Namun, tahukah Anda bahwa perjalanan suksesnya berawal dari nol?

Related Post
Kisah inspiratif Haji Isam, atau Andi Syamsudin Arsyad, bermula di Kalimantan Selatan. Lahir di Batulicin pada 1977, ia bukanlah putra daerah asli. Keluarganya berasal dari Bone, Sulawesi Selatan, daerah yang dikenal sebagai tanah kelahiran etnis Bugis. Ayahnya, seorang pedagang tembakau perantauan, tak memberikan warisan kekayaan, melainkan semangat kerja keras yang diwariskan kepada Haji Isam. Perjalanan karirnya dimulai sebagai sopir pengangkut kayu.

Pertemuannya dengan penambang batu bara lokal, Johan Maulana, pada tahun 2001, menjadi titik balik dalam hidupnya. Selama dua tahun, Haji Isam belajar seluk-beluk bisnis pertambangan dari Johan. Pada 2003, ia mendapat pinjaman modal untuk menyewa alat berat tambang. Inilah awal mula CV Jhonlin Baratama, yang kemudian berkembang menjadi PT Jhonlin Baratama, perusahaan kontraktor pelaksana di PT Arutmin Indonesia (bagian dari PT Bumi Resources Tbk milik keluarga Bakrie).
Kini, PT Jhonlin mampu menambang hingga 400 ribu ton batu bara per bulan, dengan omzet sekitar Rp 40 miliar per bulan. Kekaisaran bisnis Haji Isam tak berhenti di situ. Jhonlin Group berkembang pesat ke berbagai sektor, termasuk penerbangan (Jhonlin Air Transport), perkapalan (Jhonlin Marine), dan agrobisnis (Jhonlin Agromandiri, termasuk pabrik biodiesel senilai Rp 2 triliun di bawah naungan Jhonlin Agro Raya Tbk).
Kolaborasi bisnisnya dengan Ketua MPR, Bambang Soesatyo, dalam PT Kodeco Timber, menunjukkan jejak langkahnya yang semakin kokoh di dunia bisnis. Bahkan, Presiden Joko Widodo pernah meninjau langsung pabrik gula miliknya di Sulawesi Tenggara, mengapresiasi keberanian investasi Haji Isam di sektor tersebut.
Kesuksesan Haji Isam tak hanya terpancar dari perusahaannya yang besar, namun juga terlihat dari anak-anaknya yang muda, beberapa di antaranya bahkan sudah menduduki posisi komisaris di perusahaan keluarga. Kisah Haji Isam, dari seorang tukang ojek hingga menjadi salah satu raja batu bara Indonesia, merupakan bukti nyata bahwa kerja keras, keuletan, dan kesempatan dapat mengubah hidup seseorang.
Tinggalkan komentar