Haluannews Ekonomi – Badan Pengelola Investasi Daya Anagatha Nusantara (BPI Danantara) memberikan sinyal kuat akan menjadi penyedia likuiditas (liquidity provider) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini disampaikan langsung oleh Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Senin (14/4/2025). Pandu mengungkapkan, dana yang akan dialokasikan berasal dari dividen perusahaan-perusahaan portofolio Danantara yang akan diterima akhir bulan ini. Investasi tersebut kemungkinan akan diarahkan ke pasar modal, baik melalui instrumen ekuitas maupun obligasi.

Related Post
"Setelah dividen masuk, kita akan segera mengalokasikan dana tersebut. Pasar publik menjadi pilihan utama, namun proyek-proyek internal juga perlu dipertimbangkan," jelas Pandu. Meskipun enggan merinci sektor yang menjadi target investasi, Pandu menekankan prioritas utama adalah return investasi yang optimal. "Fokus utama adalah return. Saat ini, Danantara telah memegang saham sejumlah BUMN dan perusahaan Tbk, kurang lebih 18 perusahaan yang tercatat di pasar modal," tambahnya.

Langkah Danantara ini mendapat dukungan penuh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam konferensi pers daring RDKB Jumat (11/4/2025), menyatakan bahwa pembahasan terkait hal ini telah dilakukan dan OJK mendorong penguatan investasi domestik di pasar modal, termasuk dari lembaga keuangan pemerintah dan BUMN.
Potensi suntikan dana dari Danantara ke BEI tentu menjadi kabar gembira bagi pasar modal Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas dan daya tarik pasar bagi investor, baik domestik maupun asing. Kehadiran Danantara sebagai liquidity provider juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan investasi di sektor riil.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar