Haluannews Ekonomi – Pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang resmi diluncurkan awal tahun ini, menimbulkan pertanyaan di kalangan pelaku pasar. Bagaimana dampaknya terhadap kinerja BUMN, khususnya Himbara (Himpunan Bank Milik Negara)? Apakah akan ada guncangan?

Related Post
Danantara, yang akan mengelola aset tujuh BUMN besar—Bank Mandiri, BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID—akan menerima setoran dividen dari perusahaan-perusahaan tersebut. Dividen ini kemudian akan diinvestasikan untuk kepentingan anggota lain di bawah naungannya. Sistem ini menggantikan peran Kementerian BUMN dan pemerintah dalam pengelolaan dividen.

Namun, Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah, meyakinkan publik bahwa Danantara tidak akan berdampak negatif terhadap Himbara. "Operasional Bank Himbara tidak berubah. Perbedaannya hanya pada tujuan penyetoran dividen; kini ke Danantara untuk investasi, sebelumnya ke pemerintah melalui Kementerian Keuangan," jelas Piter kepada Haluannews.id.
Piter menambahkan bahwa model pengelolaan Danantara sejalan dengan praktik global terbaik seperti Temasek (Singapura) dan Khazanah (Malaysia). Ia optimistis, dengan tata kelola yang kuat dan profesional, Danantara dapat menarik investasi asing dan memperkuat posisi Indonesia di panggung global.
Senada dengan Piter, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, memastikan pembentukan Danantara tidak akan mengganggu stabilitas dan keamanan simpanan nasabah BRI. "Operasional dan bisnis perbankan berjalan normal, dan dana nasabah aman terlindungi," tegas Hendy kepada Haluannews.id.
Kesimpulannya, meskipun ada perubahan mekanisme pengelolaan dividen, pembentukan Danantara tampaknya tidak akan menimbulkan dampak negatif signifikan terhadap kinerja Himbara. Justru, potensi peningkatan investasi dan penguatan ekonomi nasional menjadi harapan yang diusung.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar