BTN Siap Lepas Unit Syariah, Pasar KPR Syariah Makin Menggoda!

BTN Siap Lepas Unit Syariah, Pasar KPR Syariah Makin Menggoda!

Haluannews Ekonomi – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN tengah bersiap untuk memisahkan unit usaha syariah (UUS) nya. Proses spin-off ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025, seiring dengan peningkatan pesat transaksi perbankan dan keuangan syariah, terutama di segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) syariah.

COLLABMEDIANET

Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, menegaskan bahwa langkah ini bukan sekadar tren, melainkan sesuai regulasi dan didorong oleh potensi pasar yang signifikan. "Aset syariah BTN telah mencapai Rp 60 triliun di tahun ini, dan diproyeksikan mencapai Rp 70 triliun pada akhir tahun," ungkap Nixon kepada Haluannews.id dalam program Power Lunch. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan KPR syariah di berbagai daerah.

BTN Siap Lepas Unit Syariah, Pasar KPR Syariah Makin Menggoda!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Nixon menambahkan, tingkat penetrasi KPR subsidi syariah telah meningkat dari 15% menjadi 20%. Lebih lanjut, ia menilai meningkatnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pengembangan industri syariah menjadi katalis pertumbuhan. "Agar industri syariah semakin besar, bank syariah tidak hanya dua atau tiga, tetapi harus lebih banyak lagi," tegasnya. BTN Syariah sendiri mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan, mencapai 17% per tahun, jauh melampaui pertumbuhan bank konvensional yang kurang dari 10%.

Nixon optimistis, penambahan pemain di sektor perbankan syariah tidak akan mengurangi pangsa pasar. Sebaliknya, ia melihat potensi pasar syariah di Indonesia sangat besar dan persaingan sehat akan menguntungkan nasabah.

Sebagai informasi, Bank Syariah Nasional, yang merupakan UUS BTN, sebelumnya adalah PT Bank Victoria Syariah yang diakuisisi BTN sebagai holding company untuk proses spin-off. BTN telah menyiapkan modal inti sebesar Rp 6 triliun untuk UUS ini; Rp 1,6 triliun berasal dari perusahaan cangkang, dan Rp 3,8 triliun hingga Rp 4,4 triliun dari rekening antar kantor (RAK) internal UUS.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar