Haluannews Ekonomi – Direktur Utama dan Direktur Digital BNI, Royke Tumilaar dan Hussein Paolo Kartadjoemena, terpantau melakukan aksi korporasi menarik di tengah pelemahan harga saham BBNI. Keduanya kompak memborong saham emiten perbankan pelat merah tersebut pada 28 Februari 2025, memanfaatkan momen diskon yang cukup signifikan.

Related Post
Royke Tumilaar tercatat mengakuisisi 186.200 lembar saham BBNI dengan harga rata-rata Rp 4.030 per saham, menggelontorkan dana sekitar Rp 750,38 juta. Transaksi ini menambah kepemilikan sahamnya menjadi 6.204.141 saham atau setara 0,0166% dari total saham beredar.

Sementara itu, Hussein Paolo Kartadjoemena lebih agresif. Ia melakukan dua kali transaksi pembelian, masing-masing 243.900 saham dengan harga Rp 4.100 per saham dan 24.400 saham dengan harga Rp 4.110 per saham. Total dana yang dikeluarkan mencapai sekitar Rp 1,1 miliar, menambah kepemilikan sahamnya menjadi 3.075.911 saham atau setara 0,08% dari total saham beredar.
Kedua direksi menyatakan tujuan pembelian saham tersebut untuk investasi. Hal ini menarik perhatian mengingat saham BBNI telah terkoreksi hingga 10,20% dalam tiga bulan terakhir, berdasarkan data Haluannews.id. Pada perdagangan Jumat (7/3/2025), saham BBNI bahkan dibuka dengan penurunan 1,96% ke level Rp 4.490 per saham.
Aksi beli saham oleh petinggi BNI ini menjadi sinyal positif di tengah sentimen pasar yang kurang kondusif. Apakah ini pertanda membaiknya kinerja BBNI ke depannya? Atau sekadar aksi korporasi memanfaatkan harga saham yang sedang tertekan? Pertanyaan ini tentu menarik untuk dicermati oleh para investor.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar