Haluannews Ekonomi – PT Bank Jasa Jakarta resmi berganti nama menjadi PT Bank Saqu Indonesia pada 28 Mei 2025. Perubahan ini terjadi hampir dua tahun setelah bank digital hasil kolaborasi Grup Astra dan WeLab ini beroperasi. Haluannews.id mencatat, Presiden Direktur Bank Saqu, Leonardo Koesmanto, mengungkapkan bahwa sejak diluncurkan November 2023, bank digital ini telah berhasil menggaet 2,5 juta nasabah. Aset Bank Saqu pun tercatat mencapai Rp 13,11 triliun, meningkat 16,91% secara tahunan (yoy) hingga Desember 2024.

Related Post
Pertanyaan besar kini menggantung: kapan Bank Saqu akan melakukan penawaran umum perdana (IPO)? Menjawab pertanyaan tersebut, Leonardo menyatakan fokus utama saat ini adalah pada transformasi internal, khususnya penguatan infrastruktur perbankan. "Kita fokus mentransformasi, membangun kekuatan infrastruktur dulu," tegasnya.

Lebih lanjut, Leo menjelaskan bahwa proses transformasi Bank Saqu telah berlangsung selama tiga tahun dan bukan hanya sebatas perubahan nama. Transformasi ini mencakup sistem teknologi dan peningkatan sumber daya manusia. "Jadi transformasi ini sebenarnya tidak ada habisnya, karena akan terus berjalan," tambahnya.
Ke depan, Bank Saqu akan fokus pada dua segmen utama, yaitu personal dan bisnis. Leo mengakui perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam dua setengah tahun terakhir cukup menggembirakan. "Namun, kami tetap mengelola hubungan perbankan dan sisi bisnis, baik dari sisi liabilitas maupun penyaluran kredit. Saat ini, penyaluran kredit kami banyak terfokus pada segmen bisnis," jelas Leo. Rencana IPO masih belum terungkap, fokus Bank Saqu saat ini tertuju pada konsolidasi dan pengembangan bisnis.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar