Haluannews Ekonomi – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) resmi menyetujui rencana pembelian kembali saham (buyback) senilai maksimal Rp 3 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dan mendorong kinerja jangka panjang.
Related Post
BRI telah beberapa kali melaksanakan buyback sejak 2015, terutama untuk program kepemilikan saham karyawan, direksi, dan komisaris. Transaksi buyback sebelumnya telah mengikuti peraturan OJK yang berlaku, termasuk POJK No.2/POJK.04/2013 dan POJK No.30/POJK.04/2017. Saham hasil buyback periode sebelumnya sebagian besar telah dialokasikan untuk program kepemilikan saham karyawan.
Rencana buyback tahun 2025 ini akan mengikuti POJK 29/2023, dan persetujuannya akan diajukan dalam RUPST tahun depan. Saham hasil buyback akan digunakan untuk melanjutkan program kepemilikan saham karyawan. Batas waktu pengalihan saham treasury stock paling lama 3 tahun setelah buyback selesai, dengan kemungkinan perpanjangan sesuai POJK 29/2023. Jumlah saham yang dialokasikan untuk program kepemilikan saham maksimal sama dengan jumlah saham yang diperoleh dari buyback 2025.
Dana buyback berasal dari kas internal BRI dan diperkirakan mencapai Rp 3 triliun, belum termasuk biaya-biaya tambahan sekitar 0,22%. BRI memastikan bahwa pelaksanaan buyback tidak akan melebihi 10% dari modal ditempatkan dan tidak akan mengurangi kekayaan bersih perusahaan di bawah modal ditempatkan ditambah cadangan wajib. Manajemen BRI juga menegaskan bahwa buyback tidak akan berdampak signifikan pada pendapatan dan biaya operasional perusahaan. Pengaruhnya terhadap aset dan ekuitas diperkirakan berupa penurunan sebesar nilai buyback ditambah biaya-biaya terkait.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar