Haluannews Ekonomi – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatatkan pendapatan konsolidasi yang mengesankan, mencapai Rp 36,6 triliun pada kuartal I-2025. Prestasi ini diraih di tengah tantangan ekonomi yang cukup berat. EBITDA konsolidasi tercatat sebesar Rp 18,2 triliun dengan margin 49,8%, sementara laba bersih mencapai Rp 5,8 triliun (margin 15,9%).
Related Post
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari strategi perusahaan yang fokus pada pengembangan infrastruktur dan bisnis digital. "Fokus pada penyediaan solusi relevan dan simplifikasi produk untuk meningkatkan pengalaman pelanggan menjadi kunci pertumbuhan berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (2/5/2025).
Telkomsel, anak usaha Telkom, berkontribusi besar pada segmen Consumer (Mobile dan Fixed Broadband) dengan pendapatan Rp 27,2 triliun. Digital Business menjadi tulang punggung, menyumbang 90,3% dari total pendapatan segmen ini. IndiHome residensial (B2C) juga menorehkan pertumbuhan 1,3% YoY, dengan jumlah pelanggan mencapai 9,8 juta (naik 10,4% YoY). Total pelanggan IndiHome (B2C dan B2B) mencapai 11 juta (pertumbuhan 7% YoY), sementara pelanggan seluler mencapai 158,8 juta. Telkomsel juga melakukan simplifikasi produk dan ekspansi jaringan untuk menjaga kualitas layanan dan posisi pasar. Jumlah BTS mencapai 278.100 unit, termasuk 227.454 BTS 4G dan 1.910 BTS 5G. Pertumbuhan lalu lintas data juga signifikan, naik 19,8% YoY menjadi 5.778.048 TB.
Segmen Enterprise mencatatkan pendapatan Rp 5 triliun (pertumbuhan 2,9% YoY), didorong oleh layanan Indibiz, satelit, dan pembayaran digital. Segmen Wholesale and International membukukan pendapatan Rp 4,8 triliun (pertumbuhan 0,6% YoY), ditopang oleh infrastruktur digital dan layanan suara internasional. Mitratel, anak usaha Telkom yang bergerak di bidang menara telekomunikasi, mencatat pendapatan Rp 2,3 triliun (pertumbuhan 1,4% YoY) dengan EBITDA Rp 1,9 triliun dan laba bersih Rp 526 miliar. Mitratel menambah 189 menara baru, sehingga total menara mencapai 39.593 unit, dan memperpanjang jaringan fiber optik hingga 2.505 km.
Bisnis Data Center dan Cloud mencatatkan pendapatan Rp 446 miliar, dengan Telkom mengoperasikan 35 data center berkapasitas 38 MW. Implementasi Infraco melalui PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) juga menunjukkan kemajuan signifikan dalam transisi ke fase operasional dan komersial. TIF mengelola jaringan end-to-end Telkom dan mulai mendorong pendapatan eksternal. TelkomGroup mengalokasikan belanja modal Rp 5 triliun (13,5% dari total pendapatan) untuk memperluas konektivitas digital. Penerapan prinsip ESG juga menjadi fokus utama perusahaan.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar