Haluannews Ekonomi – PT Arsari Tambang, anak usaha Arsari Group milik Hashim Djojohadikusumo, bersiap menambah portofolio investasinya. Haluannews.id mendapatkan informasi bahwa perusahaan tersebut akan mengakuisisi 10% saham PT Tambang Mas Sangihe (TMS), entitas usaha Baru Gold Corp, melalui private placement senilai US$ 300.000. Transaksi ini dilakukan secara langsung, tanpa perantara.

Related Post
Sebanyak 7.500.000 saham ditawarkan dengan harga US$0,04 per saham. Setiap saham terdiri dari satu saham biasa dan satu waran pembelian saham tambahan dengan harga pelaksanaan US$0,06 dalam dua tahun mendatang. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk biaya audit akhir tahun (US$63.000), pajak tanah (US$30.000), dan sisanya untuk modal kerja. Penutupan transaksi ditargetkan sebelum 13 Desember 2024.

PT Arsari Tambang telah mengajukan permohonan persetujuan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai pemegang saham Kontrak Karya TMS, sebuah prosedur standar. Setelah pengalihan saham selesai, manajemen TMS akan menginformasikan kepada para pemegang saham.
Dalam keterangan resminya, manajemen TMS menegaskan tidak ada pembayaran kepada pihak-pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan, dan tidak ada pembayaran kepada pihak yang melakukan kegiatan hubungan investor. Mereka juga mengingatkan potensi perubahan harga jika harga saham TMS naik setelah pengumuman ini. Private placement ini tunduk pada persetujuan regulator dan periode penahanan empat bulan sesuai undang-undang sekuritas Kanada. Seluruh dana dalam transaksi ini menggunakan dolar Kanada.
Perlu dicatat, semua sekuritas yang akan diterbitkan tidak terdaftar di bawah Undang-Undang Sekuritas Amerika Serikat tahun 1933, dan tidak boleh ditawarkan atau dijual di Amerika Serikat. Sebelumnya, pada 18 November 2024, PT Arsari Tambang dan TMS telah menandatangani letter of intent untuk akuisisi ini. Baru Gold, pemegang 70% saham TMS, menyatakan bahwa akuisisi ini tidak akan mengurangi kepemilikan mereka.
Tinggalkan komentar