Haluannews Ekonomi – Konglomerat Garibaldi Thohir atau Boy Thohir melihat penurunan tajam harga saham di Indonesia sebagai peluang emas bagi investor. Menurutnya, perusahaan-perusahaan domestik yang sahamnya terkoreksi justru memiliki fundamental yang kuat dan valuasi yang menarik. "Secara fundamental, banyak perusahaan dalam negeri yang bagus, valuenya murah, it’s time to buy," tegas Boy Thohir seusai diskusi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Selasa (4/3).
Related Post
Penurunan harga saham, lanjut Boy Thohir, dipicu oleh kebijakan eksternal, khususnya dari Amerika Serikat di era Donald Trump. Namun, ia optimistis sentimen negatif tersebut bersifat sementara. "Kita turun karena kebijakan Trump, tapi Trump itu deal maker, ujung-ujungnya deal. Kalau deal, menurut saya it’s time to buyback," imbuhnya.
Sinyal kuat pembelian kembali saham (buyback) pun diutarakan Boy Thohir. Langkah ini sebagai respons atas tekanan yang dialami Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akibat kebijakan AS. Namun, eksekusi buyback tergantung pada ruang gerak saham beredar yang tersedia. "Musti ngeliat, masih ada ruang nggak tuh yang dirapatin," jelasnya.
Diskusi antara pelaku usaha dengan OJK dan BEI menghasilkan usulan persetujuan regulator untuk buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Ini sebagai solusi atas penurunan harga saham yang signifikan. Boy Thohir menyatakan kesiapannya untuk melakukan buyback jika OJK memberikan lampu hijau atas mekanisme tersebut. "Tapi kalau misalnya nanti ada keputusan dari OJK, bahwa ada buyback yang tidak melalui RUPS, ya kita siap untuk melaksanakan," pungkasnya.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar