Haluannews Ekonomi – Pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut investasi saham bagi orang kecil ibarat judi, memantik respons dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Haluannews.id mencatat, Prabowo menyampaikan hal tersebut dalam acara Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Rabu (4/12/2024). Menurutnya, investor kecil cenderung kalah dalam pasar saham, sementara bandar besar yang diuntungkan.
Related Post
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Frederica Widyasari Dewi atau Kiki, menanggapi pernyataan tersebut dengan menekankan pentingnya pemahaman investor terhadap perusahaan yang sahamnya dibeli. "Investasi saham harus paham apa yang dibeli, apa yang diinvestasi, supaya tidak jadi judi," tegas Kiki, Sabtu (7/12/2024). OJK, lanjutnya, gencar melakukan edukasi investasi kepada masyarakat, khususnya kaum muda, agar terhindar dari spekulasi.
Senada dengan OJK, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyatakan dukungannya terhadap pesan yang disampaikan Prabowo. BEI, kata Jeffrey, selalu menekankan pentingnya keputusan investasi yang rasional dan didasari pemahaman fundamental perusahaan. Ia menyoroti praktik pembelian dan penjualan saham berdasarkan rekomendasi influencer atau rumus tertentu tanpa memahami fundamental perusahaan sebagai tindakan yang tidak bijak.
Prabowo sendiri, dalam pernyataannya, mengungkap kekhawatirannya terhadap potensi tekanan pada pasar modal Indonesia jika program Makan Bergizi Gratis (MBG) diterapkan sepenuhnya. Ia mengaku telah menerima ancaman, baik secara terang-terangan maupun halus, terkait potensi penurunan harga saham. Pengalaman seorang temannya yang stres akibat bermain saham dengan algoritma matematika semakin memperkuat pandangan Prabowo tentang risiko investasi saham bagi orang awam.
Tinggalkan komentar