Haluannews Ekonomi – Nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Senin (24/3/2025), berada di level Rp16.490/US$. Penguatan sebesar 0,03% ini terjadi di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan Presiden AS, Donald Trump, yang tengah dinanti pasar. Data Refinitiv mencatat pembukaan perdagangan hari ini dengan rupiah yang sedikit menguat.

Related Post
Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) terpantau naik tipis 0,03% ke angka 104,12 pada pukul 09:01 WIB, sedikit lebih tinggi dari penutupan perdagangan sebelumnya di angka 104,09. Pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh antisipasi kebijakan perdagangan Trump menjelang tenggat waktu 2 April terkait tarif timbal balik. Indikasi adanya "fleksibilitas" dan kemungkinan penyempitan cakupan tarif, seperti yang diisyaratkan Trump pada Jumat lalu, turut memengaruhi sentimen pasar. Laporan akhir pekan juga menyebutkan potensi pengecualian beberapa industri dari tarif tersebut.

Sepanjang tahun ini, dolar AS memang menghadapi tekanan akibat kekhawatiran dampak tarif terhadap pertumbuhan ekonomi AS. Namun, pekan lalu dolar AS menguat kembali setelah The Federal Reserve (The Fed) menegaskan tidak terburu-buru menurunkan suku bunga lebih lanjut, meskipun telah mengindikasikan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini. Situasi ini menunjukkan kompleksitas dinamika pasar valuta asing yang dipengaruhi berbagai faktor global. Ke depan, perkembangan kebijakan ekonomi AS dan dinamika geopolitik akan tetap menjadi penentu utama pergerakan nilai tukar rupiah.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar