Haluannews Ekonomi – Pergerakan rupiah terhadap dolar AS pada Jumat (2/5/2025) pagi menyuguhkan kejutan di tengah libur panjang. Setelah dibuka melemah tipis 0,03% di level Rp16.600/US$, rupiah justru menunjukkan kekuatannya. Dalam hitungan menit, rupiah menguat 0,12% ke angka Rp16.575/US$. Fenomena ini terjadi di tengah penantian data Indeks Harga Konsumen (IHK) April 2025 dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Related Post
Haluannews.id mencatat, indeks dolar AS (DXY) sendiri mengalami depresiasi 0,03% ke angka 100,22 pada pukul 08:52 WIB, sedikit lebih rendah dari penutupan perdagangan sebelumnya di angka 100,25. Data IHK yang akan dirilis BPS hari ini menjadi sorotan pasar. Konsensus 12 institusi yang dihimpun Haluannews.id memproyeksikan inflasi bulanan (mtm) sebesar 1,04% dan inflasi tahunan (yoy) di level 1,74%.
Juniman, Kepala ekonom Bank Maybank Indonesia, menjelaskan bahwa inflasi April didorong oleh kenaikan harga emas, tarif listrik, dan rokok. Namun, penurunan harga komoditas pangan seperti minyak, daging ayam, dan beras membantu menekan laju inflasi. Senada, Andry Asmoro, Kepala ekonom Bank Mandiri, menambahkan bahwa melandainya harga komoditas pangan menjadi penyeimbang kenaikan tarif listrik pasca berakhirnya diskon 50% pada Januari dan Februari lalu. Pergerakan rupiah yang cukup dinamis ini patut dipantau lebih lanjut seiring dengan rilis data IHK.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar