Haluannews Ekonomi – Tren penjualan emas di Indonesia mengalami pergeseran signifikan menjelang Ramadan dan Lebaran 2025. Meskipun periode tersebut biasanya menjadi puncak penjualan emas perhiasan, Haluannews.id mendapatkan informasi dari Direktur Investor Relations PT Hartadinata Abadi, Thendra Chrisnanda, yang menyebutkan penurunan daya beli masyarakat berdampak pada melemahnya penjualan emas perhiasan. Fenomena ini berbanding terbalik dengan penjualan emas batangan yang justru melesat.
Related Post
Data yang disampaikan Chrisnanda menunjukkan peningkatan penjualan emas PT Hartadinata Abadi (HRTA) hingga 30% selama Ramadan dan Lebaran. Namun, pertumbuhan tersebut didominasi oleh penjualan emas batangan yang mengalami lonjakan fantastis hingga 90% pada September 2024 dan diproyeksikan berlanjut hingga tahun 2025. Hal ini mengindikasikan pergeseran preferensi konsumen yang mulai melirik investasi emas batangan sebagai alternatif yang lebih aman di tengah ketidakpastian ekonomi.
Kondisi ini menjadi sinyal kuat bagi pelaku industri emas untuk mengantisipasi perubahan tren pasar. Permintaan emas batangan yang terus meningkat menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan di masa mendatang. Para pemain di sektor ini perlu beradaptasi dengan cepat, memperkuat strategi pemasaran, dan mempertimbangkan diversifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin dinamis.
Pergeseran tren ini juga mencerminkan kondisi ekonomi makro yang memengaruhi daya beli masyarakat. Emas batangan, yang dianggap sebagai aset investasi yang relatif aman, menjadi pilihan yang lebih menarik dibandingkan dengan emas perhiasan yang lebih bersifat konsumtif.
Kesimpulannya, Ramadan dan Lebaran 2025 menandai babak baru bagi industri emas di Indonesia. Emas batangan telah merebut tahta sebagai produk unggulan, menggeser dominasi emas perhiasan yang selama ini menjadi primadona. Perubahan ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para pelaku usaha untuk berinovasi dan beradaptasi dengan tren pasar yang semakin kompleks.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar