Haluannews Ekonomi – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) berhasil meraup keuntungan besar dari bisnis emasnya. Strategi fokus pada ekosistem emas, seiring dengan munculnya Bullion Bank di Indonesia, terbukti ampuh mendongkrak kinerja perusahaan. Direktur Keuangan & Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho, menyebut segmen ini sebagai mesin pertumbuhan baru yang sangat potensial.

Related Post
Keberhasilan BSI tak lepas dari inovasi layanannya. Sebagai satu-satunya bank yang menawarkan solusi emas terlengkap, BSI memungkinkan nasabah untuk membeli emas secara cicil melalui platform Boyond, menyimpan emas di BSI, dan menjualnya kembali dengan mudah. Inovasi ini dinilai mampu menjangkau masyarakat luas, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan dana.

"Nasabah bisa mulai membeli emas hanya dengan Rp 100 ribu," ujar Ade dalam konferensi pers virtual, Rabu (30/4). "Ini sekaligus edukasi investasi bagi masyarakat, karena akses membeli dan menyimpan emas jadi lebih mudah," tambahnya.
Strategi ini membuahkan hasil signifikan. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, pertumbuhan pembiayaan segmen emas BSI melesat di atas 80%. Lebih mengejutkan lagi, pertumbuhan nasabah yang membeli emas secara cicil mencapai hampir 170%. Jumlah rekening emas BSI per April 2025 pun telah mencapai 140 ribu.
Pertumbuhan pesat ini berdampak positif pada pendapatan berbasis fee BSI. Meskipun jumlah rekening emas masih jauh dari total nasabah BSI yang mencapai 22 juta, Ade optimis segmen emas akan menjadi pilar penting dalam strategi bisnis perusahaan ke depan.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar