Haluannews Ekonomi – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan kabar terbaru terkait rencana spin off dua Unit Usaha Syariah (UUS) bank besar, yakni BTN dan CIMB Niaga. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengungkapkan kedua UUS tersebut tengah gencar mempersiapkan diri untuk lepas dari induknya. Persiapan ini meliputi penyesuaian model bisnis, infrastruktur, dan berbagai aspek operasional lainnya. Tak hanya itu, koordinasi intensif dengan otoritas dan lembaga terkait juga tengah dilakukan. "Kehadiran bank syariah berskala besar diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan berkontribusi signifikan pada perekonomian Indonesia," ujar Dian dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan Desember 2024, Selasa (7/1/2024).
Related Post
Seperti diketahui, regulasi OJK mewajibkan UUS bank untuk melakukan spin off dalam dua tahun setelah asetnya mencapai minimal Rp 50 triliun atau 50% dari aset bank induk. Per September 2024, aset UUS BTN dan CIMB Niaga telah mencapai Rp 57,7 triliun dan Rp 65,99 triliun. Meskipun baru kedua UUS ini yang memenuhi syarat, Dian mengindikasikan potensi merger dan akuisisi bank syariah ke depannya untuk membentuk Bank Umum Syariah (BUS) yang lebih besar dan kompetitif. "Kita nantikan saja bank syariah mana yang akan mengajukan akuisisi," tambahnya.
Lebih lanjut, Dian menekankan kebutuhan akan bank syariah berskala besar di Indonesia. Ia menilai, dominasi satu bank syariah besar saat ini kurang kondusif bagi persaingan, baik antar bank syariah maupun dengan bank konvensional. Oleh karena itu, OJK akan terus mendorong konsolidasi di industri perbankan syariah.
Tinggalkan komentar