Haluannews Ekonomi – Perburuan talenta di Silicon Valley ternyata lebih berharga daripada sekadar aplikasi atau perangkat keras terbaru. Buktinya, Ilya Sutskever, peneliti kecerdasan buatan (AI) dan mantan pendiri OpenAI, berhasil menarik investasi fantastis US$2 miliar (sekitar Rp 30 triliun) untuk perusahaannya yang masih misterius, Safe Superintelligence (SSI). Nilai ini diperkirakan akan mencapai US$30 miliar (sekitar Rp 488 triliun), menjadikan SSI salah satu startup AI paling bernilai di dunia.

Related Post
Sutskever, yang dikenal sebagai salah satu peneliti AI paling disegani, sebelumnya menjabat sebagai kepala ilmuwan di OpenAI dan berperan penting dalam pengembangan teknologi di balik ChatGPT. Namun, pria berusia 38 tahun ini meninggalkan OpenAI tahun lalu setelah terjadi perselisihan dengan CEO perusahaan, Sam Altman.

Strategi SSI berbeda dari kompetitornya seperti Google, OpenAI, dan Anthropic. Ketiga perusahaan tersebut lebih dulu merilis chatbot dan aplikasi bisnis untuk menghasilkan pendapatan dan menunjukkan kemajuan teknologi mereka. Berbeda dengan SSI yang memilih untuk merahasiakan pengembangannya hingga mencapai tahap "kecerdasan super"—AI yang mampu melampaui kemampuan ahli di hampir semua bidang.
Haluannews.id mengutip Wall Street Journal, Sutskever mengungkapkan kepada rekan-rekannya bahwa ia menggunakan metode pengembangan AI yang berbeda dari yang diterapkan di OpenAI. Ia menyebutnya sebagai "gunung yang berbeda untuk didaki," dengan tanda-tanda awal yang menjanjikan.
Kerahasiaan SSI sangat kentara. Perusahaan ini beroperasi secara diam-diam di kantor-kantor di Silicon Valley dan Tel Aviv. Situs webnya sangat sederhana, hanya berisi pernyataan misi singkat. Karyawannya pun dilarang menyebutkan SSI di profil LinkedIn mereka. Lebih mengejutkan lagi, kandidat yang lolos wawancara diminta untuk meninggalkan ponsel mereka di dalam Faraday cage—wadah anti sinyal—sebelum memasuki kantor.
Langkah-langkah keamanan yang ketat ini menunjukkan ambisi SSI untuk menjaga kerahasiaan teknologi mereka. Investasi besar yang diterima menunjukkan kepercayaan investor terhadap Sutskever dan visi jangka panjang SSI dalam pengembangan AI tingkat lanjut. Pertanyaannya, akankah SSI mampu merevolusi industri AI dengan pendekatannya yang unik dan penuh misteri ini?
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar