Rahasia di Balik Nama "Bentoel": Mimpi dan Ubi Talas!

Rahasia di Balik Nama "Bentoel": Mimpi dan Ubi Talas!

Haluannews Ekonomi – Perjalanan bisnis Bentoel, raksasa rokok Indonesia, ternyata berawal dari sebuah mimpi. Kisah unik ini bermula dari Ong Hok Liong, pendiri perusahaan tersebut bersama Tjoa Sioe Bian. Awalnya, perusahaan bernama Strootjes-Fabriek Ong Hok Liong, kemudian berganti menjadi Hien An Kongsie, memproduksi rokok dengan merek Burung, Klabang, dan Djeroek Manis.

COLLABMEDIANET

Pada 1951, perusahaan terdaftar sebagai NV Pertjetakan Liem An, lalu bertransformasi menjadi PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel pada 1954. Pertumbuhan Bentoel sangat pesat, hingga mencapai 3.000 karyawan sebelum tahun 1960. Strategi promosi yang agresif dengan tagline "Memang Betul Merokok Tjap Bentoel" turut menyumbang kesuksesan.

Rahasia di Balik Nama "Bentoel": Mimpi dan Ubi Talas!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Perubahan nama menjadi "Bentoel" menyimpan cerita menarik. Suatu ketika, Ong Hok Liong bermimpi melihat ubi talas setelah berziarah di dekat makam Mbah Djugo di Gunung Kawi. Juru kunci makam mengartikan mimpi tersebut sebagai petunjuk untuk mengganti nama perusahaan. Nama "bentul" (ubi talas dalam bahasa Jawa), yang kala itu sering ditulis "Bentoel", pun dipilih. Keputusan ini berbuah manis. Saat Ong Hok Liong meninggal pada 1967, Bentoel telah menjadi perusahaan rokok terbesar kedua di Indonesia.

Generasi penerus, Budhiwijaya Kusumanegara (anak Ong Hok Liong), melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan. Namun, pada 1980-an, Bentoel menghadapi krisis keuangan dengan utang mencapai US$ 170 juta kepada BRI dan Bank Bumi Daya, bahkan membengkak menjadi US$ 350 juta kepada kreditor asing. Akibatnya, 70% saham keluarga Ong Hok Liong dilepas. Setelah melalui beberapa tangan, termasuk penawaran yang gagal dari Hutomo Mandala Putra, Bentoel akhirnya dikuasai oleh Peter Sondakh dan Rajawali Wira Bhakti Utama.

Pada 1997, aset Bentoel dialihkan ke PT Bentoel Prima, dan PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel dibubarkan. Pada tahun 2000, PT Bentoel Prima berganti nama menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk. Saat ini, British American Tobacco memegang mayoritas saham (92,48%), sisanya dimiliki publik. Kisah Bentoel menjadi bukti bagaimana sebuah mimpi, sebuah petunjuk dari alam, dapat mengubah nasib sebuah perusahaan dan menjadikannya legenda di industri rokok Indonesia.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar