Haluannews Ekonomi – Konglomerat Asia, Li Ka-Shing, melalui CK Hutchison Holdings, secara mengejutkan melepas saham mayoritasnya di pelabuhan Terusan Panama kepada konsorsium yang dipimpin BlackRock. Langkah strategis ini diambil di tengah isu politik yang melibatkan Amerika Serikat dan klaim pengaruh Tiongkok di jalur perdagangan vital tersebut.

Related Post
Keputusan CK Hutchison ini terjadi setelah pernyataan kontroversial Presiden AS Donald Trump yang sempat mengancam akan merebut kembali kendali Terusan Panama dari Panama. Trump menuduh Panama menerapkan tarif berlebihan kepada AS dan memberikan akses yang terlalu besar kepada Tiongkok. Meskipun baik Tiongkok maupun Panama membantah tuduhan tersebut, pernyataan Trump ini menciptakan ketidakpastian geopolitik yang signifikan. Perjanjian tahun 1977 antara AS dan Panama memang menjamin netralitas Terusan Panama, namun kekhawatiran atas pengaruh Tiongkok tampaknya menjadi pemicu utama.

Ironisnya, Direktur Pelaksana CK Hutchison, Frank Sixt, menegaskan bahwa transaksi ini murni komersial dan tidak terkait dengan isu politik terkini. CK Hutchison, operator pelabuhan terbesar di Terusan Panama, telah beroperasi di sana selama hampir tiga dekade dan mengantongi 20% dari pendapatannya (HK$28,8 miliar sebelum bunga dan pajak) dari sektor pelabuhan pada paruh pertama tahun 2024. Sebagian besar pendapatan ini (82%) berasal dari operasi di luar Tiongkok dan Hong Kong.
Akuisisi BlackRock ini menimbulkan pertanyaan besar tentang dinamika kekuatan ekonomi dan politik global. Apakah ini murni transaksi bisnis, atau ada pertimbangan geopolitik yang lebih dalam? Perlu dicermati bagaimana langkah ini akan mempengaruhi posisi AS dan Tiongkok di kawasan tersebut, serta masa depan Terusan Panama sebagai jalur perdagangan global yang krusial.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar