Haluannews Ekonomi – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini memberikan pandangannya terkait dinamika pasar modal Indonesia dalam sebuah wawancara eksklusif dengan enam jurnalis senior di kediaman pribadinya. Prabowo menekankan sifat inherent pasar saham yang fluktuatif, "Pasar saham itu dipengaruhi mekanisme pasar. Kadang naik, kadang turun. Ada siklusnya," ujarnya. Ia membedakan investasi di pasar modal dengan investasi langsung (direct investment), menyatakan bahwa pasar saham mengejar keuntungan cepat, sementara investasi langsung memiliki perencanaan jangka panjang, misalnya membangun pabrik dengan proyeksi keuntungan hingga puluhan tahun.

Related Post
Prabowo menilai fundamental ekonomi Indonesia kuat. Namun, ia menyoroti reaksi publik yang cenderung berlebihan terhadap pergerakan pasar saham. "Orang selalu bicara kalau pasar saham jatuh. Kalau naik, diam saja," katanya. Ia mencontohkan reaksi negatif yang muncul saat terjadi koreksi di pasar saham beberapa waktu lalu, yang kemudian diabaikan ketika pasar kembali menguat. Prabowo bahkan membandingkan situasi ini dengan kondisi pasar saham Amerika Serikat yang tengah mengalami penurunan, namun Presiden Amerika Serikat tetap optimistis karena kebijakan ekonominya.

"Saya tidak terlalu takut dengan pasar modal karena Indonesia punya kekuatan," tegas Prabowo. Pernyataan ini menunjukkan keyakinan Presiden terhadap fundamental ekonomi Indonesia dan resiliensi pasar modal dalam jangka panjang. Ia menekankan pentingnya menghindari rasa rendah diri dan melihat potensi jangka panjang investasi di Indonesia.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar