Haluannews Ekonomi – Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan tertutup dengan Presiden New Development Bank (NDB), Dilma Rousseff, di Istana Merdeka, Selasa (25/3/2025). Pertemuan yang berlangsung sore hari itu turut dihadiri sejumlah menteri kunci Kabinet Indonesia Maju, termasuk Menko Perekonomian, Menlu, Menkeu, dan MenInvestasi. Kehadiran menteri-menteri tersebut mengindikasikan pentingnya agenda yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Meskipun detail pembahasan belum diungkap ke publik, sejumlah sumber menyebutkan pertemuan ini berfokus pada potensi kerja sama ekonomi antara Indonesia dan NDB.

Related Post
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah lebih dulu bertemu dengan delegasi NDB. Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menyampaikan undangan bagi Indonesia untuk bergabung sebagai anggota NDB, sebuah bank pembangunan yang didirikan oleh negara-negara BRICS. Ia juga memaparkan program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto, Asta Cita, yang meliputi ketahanan pangan, energi, dan air bersih. Airlangga bahkan menyinggung program Makan Bergizi Gratis sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menggerakkan ekonomi pedesaan.

Kehadiran Dilma Rousseff di Istana Merdeka, setelah pertemuan dengan Airlangga, semakin menguatkan spekulasi mengenai potensi kerja sama ekonomi yang signifikan. NDB, sebagai lembaga keuangan multilateral, memiliki peran penting dalam pembiayaan infrastruktur dan proyek-proyek pembangunan berkelanjutan. Keterlibatan Indonesia dalam NDB berpotensi membuka akses bagi Indonesia terhadap pendanaan untuk proyek-proyek strategis nasional. Namun, hingga berita ini diturunkan, isi detail pembicaraan Prabowo dan Dilma Rousseff masih menjadi misteri. Hal ini tentu memicu spekulasi di kalangan pelaku pasar dan pengamat ekonomi.
Apakah pertemuan ini akan menghasilkan kesepakatan besar yang akan mendongkrak perekonomian Indonesia? Publik menantikan pengumuman resmi dari pemerintah terkait hasil pertemuan tersebut.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar