Haluannews Ekonomi – Harga emas memang tengah meroket hampir 60% sejak awal tahun 2023 dalam dolar AS, mengalahkan kinerja indeks saham terkemuka dunia, termasuk S&P 500. Namun, tahukah Anda bahwa ada logam mulia lain yang tengah bersiap merebut tahta? Ya, perak! Logam yang kerap disebut "emas orang miskin" atau bahkan "logam iblis" ini menunjukkan pergerakan yang luar biasa, bahkan mengungguli emas dalam lima tahun terakhir.

Related Post
Selama bertahun-tahun, perak memang dikenal dengan imbal hasil yang kurang menggiurkan dan harga yang fluktuatif. Namun, seiring perubahan arus investasi yang kini memburu keuntungan, aset yang dulunya hanya di pasar khusus ini mulai merambah pasar utama. Logikanya sederhana: perak langka, indah, dan tahan korosi, sehingga telah digunakan untuk perhiasan dan koin selama ribuan tahun. Sifatnya sebagai penyimpan nilai membuatnya menarik sebagai aset lindung nilai, terutama saat investor khawatir dengan gejolak geopolitik dan inflasi.

Kenaikan harga emas dan perak belakangan ini memang didorong oleh kekhawatiran investor. Namun, perbedaan pasokan pertambangan dan permintaan industri membuat rasio harga perak terhadap emas terus berubah. Hal ini menyebabkan kekecewaan bagi investor selama puluhan tahun. Para spekulan pun sempat tertipu oleh volatilitas perak, terutama setelah krisis keuangan 2007-2009.
Namun, kini cerita berbeda. Bank sentral dunia mulai melirik perak. Rusia misalnya, dikabarkan akan mulai membeli perak. Aliran dana ke ETF perak pun meningkat. Di New York, bahkan terjadi pengurasan emas dari London karena kekhawatiran tarif impor, sementara pembelian perak justru meningkat pesat. Kesenjangan penawaran dan permintaan yang semakin lebar diperkirakan akan terus mendorong harga perak naik. Permintaan industri, terutama dari sektor energi surya, juga meningkat tajam.
Dengan dunia yang semakin tidak menentu, permintaan aset safe haven seperti perak diperkirakan akan tetap tinggi. Pemerintah AS pun diyakini akan semakin terdorong untuk menyimpan asetnya di tempat yang aman. Emas memang pilihan utama, namun perak menawarkan alternatif yang menarik. Mungkinkah perak akan segera menjadi primadona baru investasi? Kita tunggu saja.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar