Haluannews Ekonomi – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan komitmennya untuk menjadi pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi konsumen, dan menjadikan sektor ini sebagai pilar ekonomi nasional yang kompetitif global serta meningkatkan kesejahteraan umum. Meskipun menghadapi ketidakpastian global, sektor keuangan Indonesia tetap menunjukkan resiliensi dan pertumbuhan positif. Pertumbuhan kredit perbankan misalnya, menunjukkan kinerja yang solid dengan kredit investasi tumbuh tertinggi 13,62%, disusul kredit konsumsi (10,61%) dan kredit modal kerja (8,35%). Piutang pembiayaan juga tumbuh 6,92%, sementara Buy Now Pay Later (BNPL) perbankan mencatatkan pertumbuhan fantastis 43,76% YoY dengan baki debet mencapai Rp 22,12 triliun. Haluannews.id mencatat, penghimpunan dana pasar modal sepanjang 2024 mencapai angka signifikan, yaitu Rp 259,2 triliun.

Related Post
Jumlah investor pasar modal juga mengalami peningkatan pesat, mencapai 14,87 juta investor pada akhir 2024, meningkat hampir 500% dari 2,48 juta investor pada 2019. Pertumbuhan ini menunjukkan geliat pasar modal Indonesia yang semakin dinamis.

Menatap 2025, OJK menyiapkan empat strategi jitu untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan sektor keuangan. Pertama, mengoptimalkan kontribusi sektor jasa keuangan dalam mendukung program prioritas pemerintah, termasuk pengembangan ekosistem pembiayaan komoditas unggulan daerah, akses pembiayaan KPR bagi MBR, dan fleksibilitas pembiayaan ekspor impor. Kedua, pengembangan sektor jasa keuangan yang inklusif dan berkelanjutan, dengan perluasan mandat OJK sesuai UU P2SK, dukungan terhadap target NDC Nasional dan Net Zero Emission, serta perluasan akses keuangan.
Ketiga, penguatan kapasitas sektor jasa keuangan dan pengawasan, melalui stratifikasi kegiatan usaha, pemenuhan ketentuan ekuitas minimum, dan pemanfaatan teknologi pengawasan seperti big data analytics dan artificial intelligence. Keempat, peningkatan efektivitas penegakan integritas dan perlindungan konsumen, termasuk pemblokiran rekening terkait judi online, pembentukan Indonesia Anti-Scam Alliance, dan penguatan Satgas Pasti.
OJK memproyeksikan pertumbuhan sektor jasa keuangan di 2025 tetap solid, dengan kredit perbankan tumbuh 9-11%, DPK tumbuh 6-8%, penghimpunan dana pasar modal mencapai Rp 220 triliun, dan pertumbuhan aset asuransi dan penjaminan di kisaran 9-11% dan 6-8%. Untuk mencapai target tersebut, sinergi kebijakan akan terus diperkuat, terutama dalam mendukung investasi perubahan iklim dan penyelesaian aturan UU P2SK.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar