Miliarder Ini Hampir Mati, Tapi Malah Bikin Dunia Menderita!

Miliarder Ini Hampir Mati, Tapi Malah Bikin Dunia Menderita!

Haluannews Ekonomi – Seringkali, pengalaman nyaris mati mengubah seseorang menjadi lebih baik. Namun, kisah miliarder dan investor kenamaan, George Soros, berbeda. Ia nyaris tewas di masa kecil, namun dewasa justru menimbulkan penderitaan bagi banyak orang. Bagaimana kisahnya?

COLLABMEDIANET

George Soros lahir di Hungaria pada 12 Agustus 1930, di tengah krisis ekonomi. Keluarganya tergolong kaya raya, namun kehidupan berubah drastis saat ia menginjak usia belasan tahun. Pada 1943, ancaman Nazi Jerman membayangi keluarga Yahudi ini. Soros harus berganti nama dan hidup dalam sembunyi-sembunyi untuk menghindari pembantaian. Ia bahkan tak bisa bersekolah. Keluarga Kristen memberikan perlindungan, menyelamatkan nyawanya dari kekejaman rezim Nazi.

Miliarder Ini Hampir Mati, Tapi Malah Bikin Dunia Menderita!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Ancaman kematian kembali menghantuinya pada 1945, saat rumahnya di Budapest berada di zona perang antara Uni Soviet dan Jerman. Beruntung, tetangga Kristen kembali menyelamatkannya. Pengalaman nyaris tewas ini, menurut Soros sendiri, memberinya kesadaran akan kerentanan hidup dan pentingnya memahami serta mengelola situasi. Namun, 45 tahun kemudian, pernyataan ini terdengar ironis.

Pada 1970-an, Soros mendirikan Quantum Group of Funds, yang menjadi perusahaan pengelola investasi terbesar di dunia. Selama dua dekade, ia menghasilkan keuntungan fantastis bagi investornya, mencapai 30%. Namun, kekayaan ini didapat dari strategi yang menimbulkan krisis ekonomi di berbagai negara.

Inggris menjadi korban pertama. Pada 1990-an, Soros memanfaatkan devaluasi poundsterling, meraup keuntungan sekitar £1 miliar. Lebih mengejutkan lagi, perannya dalam krisis ekonomi Asia 1997-1998. Spekulasi Soros terhadap Baht Thailand memicu keruntuhan mata uang tersebut, menimbulkan dampak domino ke Korea Selatan, Malaysia, dan Indonesia. Krisis ini mengakibatkan penderitaan ekonomi dan politik yang luar biasa di berbagai negara, sementara Soros mendapatkan keuntungan berlimpah.

Perdana Menteri Malaysia kala itu, Mahathir Mohamad, mengutuk keras tindakan Soros, menyebutnya "orang bodoh" dan menyinggung latar belakangnya. Meskipun Soros berkilah tidak bertanggung jawab atas krisis tersebut, menyalahkan bank sentral, namun jejak tindakannya tak terhapuskan. Kini, dengan kekayaan US$ 6,7 miliar (Forbes 2024), ia tetap dikenal sebagai salah satu tokoh paling dibenci di dunia. Kisah hidupnya menjadi pengingat bahwa kesempatan kedua tidak selalu berujung pada jalan yang baik.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar