Haluannews Ekonomi – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menorehkan prestasi gemilang di kuartal I-2025. Pertumbuhan kredit dan tabungan masing-masing mencapai 10,1% dan 10,2% secara tahunan (YoY). Pencapaian ini menunjukkan solidnya kinerja BNI dalam mengelola likuiditas, menyeimbangkan pertumbuhan dengan mitigasi risiko di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Related Post
Direktur Finance and Strategy BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, mengungkapkan keberhasilan ini sebagai buah dari strategi bisnis yang prudent. "Pertumbuhan kredit yang sehat dan keberhasilan transformasi digital menjadi kunci peningkatan tabungan," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (1/5/2025).

Total penyaluran kredit BNI hingga Maret 2025 mencapai Rp765,47 triliun. Segmen korporasi menjadi penggerak utama dengan pertumbuhan 16% YoY (Rp433,4 triliun), didorong kenaikan pembiayaan swasta dan institusi (17% menjadi Rp317,1 triliun) serta BUMN (13,3% menjadi Rp116,3 triliun). Segmen konsumer menyusul dengan kontribusi signifikan, tumbuh 13% YoY menjadi Rp144,9 triliun, terutama dari personal loan (13,7%) dan KPR (12,5%).
Kualitas aset BNI juga terjaga. Rasio non performing loan (NPL) tetap di level 2%, sementara loan at risk turun menjadi 10,9% dari 13,3% di kuartal I-2024. Hal ini menghasilkan penghematan beban pencadangan (credit cost) dari 1% menjadi 0,9%, sesuai target.
Peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 5% YoY menjadi Rp819,6 triliun turut mendukung kinerja positif. Pertumbuhan tertinggi berasal dari CASA (6,3%), khususnya tabungan (10,2% YoY menjadi Rp257,8 triliun) dan giro (3,4% YoY menjadi Rp320 triliun). Paolo menyebut aplikasi wondr by BNI dan BNIdirect sebagai kunci keberhasilan digitalisasi dalam meningkatkan CASA, sehingga rasio dana murah mencapai 70,5% dari total DPK.
Kinerja kredit dan DPK yang solid mendorong kenaikan net interest income (NII) sebesar 4,7% YoY menjadi Rp9,8 triliun. Pendapatan operasional naik 2,8% menjadi Rp15,25 triliun, dan laba bersih meningkat menjadi Rp5,4 triliun. Aplikasi wondr by BNI sendiri mencatat 6,8 juta pengguna dengan 218 juta transaksi senilai Rp212 triliun hingga Maret 2025.
BNI juga menunjukkan komitmen pada keberlanjutan dengan total sustainable portfolio mencapai Rp182,4 triliun (24,3% dari total portofolio kredit), termasuk pembiayaan UMKM dan green loan. Penguatan program BUMI (BNI UMKM Ramah Lingkungan) juga dilakukan dengan berbagai dukungan kepada UMKM.
Dari sisi operasional, BNI menerapkan prinsip zero waste to landfill dan program efisiensi energi. Semua upaya ini mendukung target Net Zero Emission (NZE) untuk operasional pada 2028 dan pembiayaan pada 2060.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar