Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren positifnya dengan menguat 0,53% dan parkir di level 7.178,58 pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu (16/7/2025). Kenaikan ini memperpanjang reli bullish IHSG menjadi delapan hari berturut-turut, melonjak hampir 5% sejak terakhir kali melemah, dan sempat menyentuh level tertinggi intraday di 7.199,26.

Related Post
Aktivitas perdagangan menunjukkan 350 saham mengalami kenaikan, sementara 229 saham terkoreksi, dan 220 saham stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp 8,55 triliun dengan volume 14,82 miliar saham dalam 1,06 juta transaksi. Sektor energi dan teknologi memimpin penguatan, sementara sektor properti dan barang baku mengalami penurunan.

Saham-saham berkapitalisasi besar (blue chip) menjadi motor penggerak utama IHSG. Emiten tambang batu bara Grup Sinar Mas (DSSA) menjadi penyumbang poin indeks terbesar, diikuti oleh Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang naik 1,29% ke Rp 3.930 per saham. Kenaikan BBRI ini terjadi menjelang pengumuman kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI), di mana sejumlah analis memprediksi adanya potensi penurunan suku bunga.
Selain itu, emiten milik Prajogo Pangestu, Chandra Daya Investasi (CDIA), juga memberikan kontribusi signifikan terhadap penguatan IHSG. TLKM dan BMRI melengkapi daftar lima besar penyumbang poin indeks.
Fokus pasar saat ini tertuju pada keputusan suku bunga acuan BI dan pandangan bank sentral terhadap kondisi ekonomi terkini, khususnya sektor perbankan. Sentimen positif juga datang dari Amerika Serikat, di mana Presiden Donald Trump mengumumkan penurunan tarif impor untuk barang dari Indonesia menjadi 19%, lebih rendah dari sebelumnya 32%.
Di sisi lain, bursa Asia-Pasifik cenderung berada di zona merah. Nikkei 225 Jepang dibuka datar, sementara Kospi Korea Selatan dan S&P/ASX 200 Australia mengalami penurunan. Namun, futures untuk indeks Hang Seng Hong Kong mengindikasikan potensi penguatan saat pembukaan pasar.
Bursa Wall Street juga menunjukkan kinerja beragam, dengan Dow Jones dan S&P 500 melemah akibat kekhawatiran inflasi dan laporan keuangan bank-bank besar yang bervariasi. Nasdaq berhasil mencetak rekor tertinggi baru, didorong oleh kenaikan saham Nvidia.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar