IHSG Naik Tipis, Pertumbuhan Ekonomi RI Di Bawah Ekspektasi!

IHSG Naik Tipis, Pertumbuhan Ekonomi RI Di Bawah Ekspektasi!

Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menorehkan catatan positif pada perdagangan Senin (5/5/2025), ditutup menguat 0,24% ke level 6.831,95. Meski demikian, reli yang sempat melesat hingga 0,8% di sesi II, akhirnya terpangkas di menit-menit akhir perdagangan. Nilai transaksi terbilang lesu, hanya mencapai Rp 10,39 triliun dengan volume 21,12 miliar saham dalam 1,18 juta kali transaksi. Dari 704 saham yang diperdagangkan, 346 saham menguat, 257 melemah, dan 201 stagnan.

COLLABMEDIANET

Sektor bahan baku menjadi penggerak utama penguatan IHSG dengan kenaikan 1,63%, disusul sektor konsumer non-primer (1,58%), utilitas (0,78%), dan konsumer primer (0,77%). BMRI menjadi kontributor terbesar penguatan IHSG dengan sumbangan 5,73 poin indeks, diikuti KLBF (4,56 poin) dan AMMN (3,95 poin). Di sisi lain, DCII (-5,64 poin), SMMA (-4,47 poin), dan HEAL (-0,85 poin) menjadi penahan laju penguatan.

IHSG Naik Tipis, Pertumbuhan Ekonomi RI Di Bawah Ekspektasi!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Penguatan IHSG yang tertahan ini terjadi di tengah rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencapai 4,87% (yoy). Angka ini lebih rendah dari ekspektasi dan menunjukkan kontraksi 0,98% dibandingkan kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri ini, menunjukkan daya beli yang masih lemah dan kondisi manufaktur yang mengalami kontraksi.

Hal ini diperkuat oleh data Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia yang dirilis S&P Global pada Jumat (2/5/2025), yang berada di angka 46,7. Angka ini menandakan kontraksi untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir, bahkan merupakan level terendah sejak Agustus 2021. Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, melihat pelemahan konsumsi masyarakat sebagai indikator utama, ditandai dengan berkurangnya belanja dan peningkatan tabungan rumah tangga. Situasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pasar modal ke depannya.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar