Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi I perdagangan Selasa (26/11/2024) dengan wajah muram. Penurunan 0,32% menggerus posisi IHSG ke angka 7.290,74, kembali merosot ke bawah level psikologis 7.300 setelah sempat menguat kemarin. Situasi ini terjadi di tengah sikap wait and see investor yang menantikan rilis data ekonomi penting, baik domestik maupun global, sepanjang pekan ini.

Related Post
Volume transaksi hingga pukul 12.00 WIB tercatat sekitar Rp 6,4 triliun, melibatkan 11,7 miliar saham yang diperdagangkan sebanyak 755.832 kali. Dari 783 saham yang diperdagangkan, 232 saham menguat, 317 saham melemah, dan sisanya stagnan. Sektor keuangan menjadi biang keladi penurunan IHSG, mencatatkan koreksi hingga 0,73%.

Tiga emiten perbankan raksasa menjadi penekan utama IHSG. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyumbang penurunan 13,4 indeks poin, disusul PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan 11,6 indeks poin, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang menekan 8,2 indeks poin.
Ketidakpastian pasar diperparah oleh agenda Pilkada serentak di 545 daerah pada Rabu (27/11/2024). Meskipun sejumlah pengamat menilai dampak Pilkada terhadap IHSG relatif minim, seperti disampaikan Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, yang menekankan pengaruh faktor eksternal, terutama perkembangan global, pada pergerakan rupiah. Myrdal menambahkan bahwa meskipun tensi geopolitik global mereda, tekanan dari Ukraina dan kekhawatiran terkait pemerintahan Trump masih perlu diwaspadai.
Di kancah global, perhatian tertuju pada data inflasi pengeluaran pribadi masyarakat AS (PCE) yang diprediksi mencapai 2,3% (year-on-year/yoy) pada Oktober 2024, lebih tinggi dari angka September (2,1% yoy). Kenaikan ini berpotensi membuat The Fed ragu memangkas suku bunga bulan depan, dan berdampak negatif pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Selain itu, notulen pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) November juga akan dirilis, memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai proyeksi suku bunga The Fed.
Haluannews.id Research
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini merupakan opini jurnalistik Haluannews.id Research. Analisis ini bukan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual produk/sektor investasi. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada pembaca. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian/keuntungan yang timbul.
Tinggalkan komentar