Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan dengan koreksi signifikan, ambles 1,55% ke level 6.161,22 atau turun 97 poin pada penutupan perdagangan Senin (24/3/2025). Meski sempat anjlok lebih dari 4,6% menuju level terendah dalam hampir empat tahun (5.967), pengumuman jajaran pengurus Danantara berhasil memangkas pelemahan yang lebih dalam.
Related Post
Aktivitas perdagangan tercatat cukup tinggi dengan nilai transaksi mencapai Rp 14,02 triliun, melibatkan 14,54 miliar saham dalam 1,07 juta kali transaksi. Namun, sentimen pasar tetap negatif, terlihat dari mayoritas sektor yang berada di zona merah, kecuali sektor teknologi yang ditopang oleh emiten kongsi Salim dan Toto Sugiri, DCII.
Emiten blue chip, khususnya perbankan, perusahaan konglomerat, dan BUMN, turut tertekan. Saham tambang emas Salim (AMMN) menjadi pemberat utama, terkoreksi 13,19% dan menyeret indeks turun 25 poin. Emiten Grup Barito juga memberikan kontribusi negatif signifikan, dengan saham BREN ambruk 8,79% dan mengurangi indeks 20 poin. BRPT dan TPIA juga mengalami koreksi masing-masing 6,43% dan 2,41%. BBRI, ASII, dan AMRT turut memperparah kinerja IHSG. Saham properti milik Aguan, CBDK dan PANI, juga melemah hampir dua digit.
Prospek IHSG sepekan mendatang diprediksi suram. Menjelang libur Lebaran, sebagian investor cenderung melakukan aksi jual atau taking profit, bahkan menunda transaksi hingga setelah momen Lebaran. IHSG telah jatuh 3,95% dalam sepekan terakhir, ditutup di level 6.258,18 pada Jumat (21/3/2025), memperpanjang pelemahan tahunan hingga 11,61%. Kondisi ini diperburuk oleh trading halt pada Selasa (18/3/2025) akibat penurunan hingga 7,11% ke level 6.011,84. Net Foreign Sell dalam sebulan terakhir mencapai Rp 19,85 triliun, dan sepanjang 2025 mencapai Rp 30,82 triliun.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar