Haluannews Ekonomi – Pertumbuhan pesat transaksi digital di Indonesia kembali mencatatkan rekor. Layanan QRIS Tap, fitur pembayaran tanpa perlu memindai kode QR, yang diluncurkan pada 14 Maret 2025, telah mencuri perhatian publik. Data yang dirilis Bank Indonesia (BI) pada 23 April 2025 menunjukkan angka yang mengesankan: dalam waktu satu bulan, QRIS Tap telah digunakan oleh 20,8 juta pengguna di Indonesia.

Related Post
Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, mengungkapkan capaian tersebut dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI. Ia menyebut jumlah merchant yang telah mengadopsi QRIS Tap mencapai 1,44 juta. "Volume transaksi bahkan telah mencapai 42,9 juta dengan nominal Rp 3,24 miliar," tegas Filianingsih. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar QRIS Tap dalam mendorong inklusi keuangan dan efisiensi transaksi di Tanah Air.

BI berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan QRIS Tap. Ekspansi ke moda transportasi umum seperti Damri, MRT, LRT, dan KRL menjadi fokus utama. "QRIS merupakan inisiatif Blue Print Sistem Pembayaran (BSPI) yang telah diimplementasikan sejak 2019," ujar Filianingsih. Tidak hanya itu, BI juga berencana memperluas jangkauan QRIS Tap ke luar negeri, menyusul kesuksesannya di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Negara-negara seperti Jepang, India, Korea Selatan, Tiongkok, dan Arab Saudi masuk dalam daftar prioritas berikutnya.
Secara keseluruhan, ekosistem QRIS menunjukkan tren positif. Pada kuartal I 2025, jumlah pengguna QRIS mencapai 56,3 juta, dengan volume transaksi 26 miliar dan nominal Rp 262,1 triliun. Jumlah merchant, yang sebagian besar merupakan UMKM, telah mencapai 38,1 juta. Data ini menggarisbawahi peran QRIS dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar