Haluannews Ekonomi – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta W Kamdani, mengungkapkan kekhawatiran pelaku usaha terhadap rencana ekspansi bisnis di tahun 2025. Gejolak ekonomi dan geopolitik global yang tak kunjung mereda menjadi sentimen utama yang membuat para pengusaha berpikir ulang. Perlambatan penjualan yang terjadi hampir di semua sektor, dengan angka kurang dari 3%, menunjukkan stagnasi pertumbuhan pasar domestik. Situasi ini, ditambah dengan suku bunga tinggi dan pelemahan nilai tukar rupiah, memaksa pengusaha untuk bersikap lebih hati-hati dalam mengambil keputusan investasi.

Related Post
Dalam wawancara eksklusif bersama Haluannews.id di program Power Lunch (Senin, 24/02/2025), Shinta menjelaskan bahwa kondisi makro ekonomi saat ini membuat para pelaku usaha cenderung menahan diri untuk melakukan ekspansi besar-besaran. Resiko yang diperhitungkan cukup signifikan, sehingga strategi konservatif menjadi pilihan utama. Meskipun potensi pasar masih ada, ketidakpastian ekonomi global menjadi faktor penghambat utama.

Shinta menambahkan, para pengusaha tidak hanya memperhatikan kondisi domestik, tetapi juga mempertimbangkan dampak perubahan geopolitik terhadap rantai pasokan dan stabilitas harga komoditas. Hal ini menunjukkan betapa kompleksnya perencanaan bisnis di tengah gejolak global saat ini.
Prospek bisnis 2025 tampaknya akan diwarnai dengan tantangan yang cukup berat. Para pengusaha harus memiliki strategi yang kuat dan fleksibel untuk dapat bertahan dan mencapai tujuan bisnis mereka. Analisis risiko yang matang menjadi kunci sukses di tahun mendatang.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar