Haluannews Ekonomi – PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mengambil langkah proaktif dalam menghadapi ancaman kejahatan siber yang semakin canggih. Bank digital ini menggandeng ADVANCE.AI, perusahaan teknologi spesialisasi keamanan digital, untuk memperkuat sistem pertahanan dari serangan penipuan berbasis deepfake. Kemitraan ini bertujuan melindungi nasabah dari potensi kerugian akibat pemalsuan identitas digital dan manipulasi data.
Related Post
Langkah Allo Bank ini didorong oleh meningkatnya kasus penipuan deepfake yang meresahkan sektor keuangan. Modus operandi pelaku kejahatan semakin beragam, mulai dari pemalsuan identitas saat proses onboarding nasabah hingga penipuan melalui panggilan video. Deepfake, yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan konten palsu seperti wajah dan suara tiruan, menjadi senjata ampuh bagi para penipu.
Data dari Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) menunjukkan kerugian akibat penipuan deepfake di sektor keuangan mencapai lebih dari Rp700 miliar hanya dalam tiga bulan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun mengakui deepfake sebagai ancaman serius dan menekankan pentingnya edukasi publik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Ganda Raharja Rusli, Direktur Risiko, Kepatuhan, dan Legal Allo Bank, menjelaskan bahwa kemudahan proses onboarding digital juga membuka celah bagi penipuan. Oleh karena itu, Allo Bank berupaya menyeimbangkan kenyamanan nasabah dengan keamanan melalui strategi mitigasi risiko yang optimal. Kemitraan dengan ADVANCE.AI, yang telah berjalan selama tiga tahun, menjadi fondasi penting dalam upaya ini.
ADVANCE.AI sendiri mengakui bahwa Allo Bank dan klien sektor keuangan lainnya telah menjadi target serangan deepfake yang intensif. Anggraini Rahayu, Country General Manager ADVANCE.AI, menyatakan bahwa pihaknya terus berinovasi untuk memperkuat sistem keamanan. Integrasi teknologi deteksi multidimensi dan verifikasi berbasis AI menjadi kunci untuk melindungi nasabah secara optimal.
Allo Bank dan ADVANCE.AI mendorong industri keuangan untuk menerapkan pendekatan "security-by-design", di mana sistem deteksi penipuan diintegrasikan sejak awal dan diterapkan secara komprehensif. Metode deteksi dan pencegahan penipuan mencakup deteksi liveness dan biometrik wajah, verifikasi multimodal, autentikasi adaptif, dan pengembangan produk berkelanjutan.
Anggraini Rahayu menekankan bahwa pendekatan keamanan proaktif tidak hanya melindungi nasabah dari kerugian finansial, tetapi juga menjaga reputasi institusi keuangan. Dengan kemitraan ini, Allo Bank menunjukkan komitmennya untuk memberikan layanan keuangan yang aman dan terpercaya di era digital.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar