Haluannews Ekonomi – Penurunan IHSG belakangan ini memicu spekulasi terkait langkah strategis emiten untuk menjaga harga saham. Arsjad Rasjid, Dirut PT Indika Energy Tbk (INDY) dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, serta Anindya Bakrie, Ketua Umum Kadin Indonesia, memberikan pandangan mereka terkait kemungkinan buyback saham.

Related Post
Arsjad Rasjid menekankan fleksibilitas mekanisme buyback tanpa menunggu RUPS sebagai langkah krusial. Menurutnya, buyback menjadi tameng bagi emiten dari tekanan eksternal yang dapat menekan harga saham secara tidak wajar. Ia menambahkan, keputusan buyback yang terhambat oleh prosedur RUPS berisiko kehilangan momentum yang menguntungkan. Meskipun demikian, Arsjad masih menunggu perkembangan situasi sebelum memutuskan apakah Indika Energy akan melakukan buyback. Ia optimistis, valuasi saham INDY saat ini masih di bawah nilai wajar. "Kita nunggu dulu situasinya. Tapi kalau misalnya ini kenapa tidak? Kan kita percaya bahwa value is actually higher," ujarnya saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Senin (3/3/2025).

Sementara itu, Anindya Bakrie melihat buyback saham sebagai sentimen positif di pasar modal. Langkah ini, menurutnya, mampu memperkuat fundamental perusahaan, meningkatkan volume transaksi saham, dan menarik minat investor domestik maupun asing. "Kita akan duduk melihat hasil dari diskusi hari ini, lalu melihat bagaimana untuk asset allocation-nya," jelas Anin. Ia berharap kebijakan buyback dirancang jangka panjang agar perusahaan tetap lincah menghadapi dinamika pasar.
Pernyataan kedua tokoh kunci Kadin ini memberikan sinyal kuat terkait potensi aksi korporasi di tengah fluktuasi pasar. Langkah selanjutnya dari emiten terkait masih dinantikan pasar.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar