Haluannews Ekonomi – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menorehkan kinerja keuangan yang positif di kuartal I-2025. Berdasarkan laporan keuangan berdasarkan PSAK 111 tentang Joint Venture Accounting yang dirilis 30 April 2025, emiten batubara ini membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 17,9 juta. Laporan ini mengkonsolidasikan PT Arutmin Indonesia, namun tidak termasuk PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Related Post
Meskipun pendapatan bruto BUMI tercatat sebesar US$ 348,8 juta, naik 12,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (US$ 311 juta), peningkatan beban pokok pendapatan sebesar 3% menjadi US$ 297,5 juta turut mempengaruhi laba. Namun, BUMI berhasil meningkatkan laba bruto secara signifikan, mencapai US$ 51,2 juta atau melonjak 131,5% year-on-year.

Kenaikan laba usaha juga tercatat impresif, mencapai US$ 27,9 juta, atau naik 163,4% dibandingkan kuartal I-2024 (US$ 10,6 juta). Hal ini dicapai meskipun beban usaha meningkat 102,2% menjadi US$ 23,3 juta. Laba sebelum pajak penghasilan pun tercatat positif, yakni US$ 28,6 juta, dan laba neto mencapai US$ 30,1 juta.
Sementara itu, laporan keuangan konsolidasi yang mencakup Arutmin dan KPC menunjukkan pendapatan sebesar US$ 1,17 miliar di kuartal I-2025, meskipun turun 18,3% dibandingkan kuartal I-2024 (US$ 1,44 miliar) akibat penurunan harga batu bara dan rasio stripping yang rendah. Laba bruto konsolidasi mencapai US$ 104,3 juta, dengan laba usaha sebesar US$ 52,4 juta dan margin laba 4,5%. Dari sisi operasional, BUMI berhasil menjual 16,7 juta metrik ton batu bara dan memproduksi 17,2 juta metrik ton di periode yang sama.
Secara keseluruhan, kinerja BUMI di kuartal I-2025 menunjukkan tren positif, meskipun tantangan harga batu bara dan rasio stripping masih menjadi pertimbangan. Ke depan, strategi perusahaan dalam menghadapi fluktuasi harga komoditas akan menjadi kunci keberhasilan.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar